TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Edy Hermantoro, menyatakan pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) merupakan bagian pengendalian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. "Tahun 2013 ini, kami akan bangun 20 SPBG di Jakarta, dengan beberapa mobile refueling units," ujarnya dalam konferensi pers di kantornya, Rabu, 20 Maret 2013.
Edy mengatakan tahun ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengalokasikan anggaran Rp 474 miliar untuk membangun infrastruktur pendukung BBG. Selain itu, ada tambahan Rp 127 miliar untuk pengoptimalan program konversi BBM ke BBG. “Tender pembangunan SPBG itu sudah dimulai.”
Ia menambahkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini akan digunakan untuk pengadaan 4.000 converter kit bagi kendaraan umum. "Ada tambahan 1.000 converter kit juga untuk nelayan," ucapnya. Ia mengungkapkan Kementerian Perindustrian juga mengalokasikan 10.000 converter kit.
Di luar itu, kata Edy, pihak swasta juga melakukan pengadaan converter kit. Ia mengatakan salah satu perusahaan otobus juga berencana menggunaan converter kit dalam waktu dekat. "Sudah ada kerja sama jaminan suplai gas, seperti dari Pertamina," ucap Edy.
Edy mengatakan pemerintah juga berencana membangun SPBG di kementerian-kementerian. Secara menyeluruh, ia memperkirakan konversi BBM ke BBG dapat menghemat hingga 70 persen angka konsumsi.
MARIA YUNIAR
Berita Terpopuler:
Ini Orang-orang Kepercayaan Djoko Susilo
Kapolri Perintahkan Korlantas Kurangi Tilang
Rahmad Darmawan Umumkan 28 Pemain Timnas
Inilah Pertemuan yang Menjerat Politikus Golkar
Berkas `Kebun Binatang` Djoko Susilo Hilang