Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Belum Fokus Benahi Penyerapan Anggaran  

image-gnews
Tempo/Tommy Satria
Tempo/Tommy Satria
Iklan

TEMPO.COJakarta - Kepala Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa menilai pemerintah masih belum fokus dalam pembenahan penyerapan anggaran pendapatan dan belanja negara. “Problem penyerapan anggaran sudah terjadi bertahun-tahun. Tetapi nyatanya belum terlihat ada pembenahan yang berarti agar realisasi anggaran sesuai target,” kata Purbaya saat dihubungi Tempo Jumat, 21 Desember 2012.

Dari pengamatannya, realisasi penyerapan anggaran negara yang tidak tepat jumlah telah terjadi sejak 2008 lalu. Saat itu, kementerian dan lembaga negara hanya mampu menyerap sekitar 80 persen total anggaran negara. Sedangkan sisanya tidak terserap dan terpaksa tetap tersimpan di Bank Indonesia.

Menurut ia, mestinya setelah empat tahun berlalu ada evaluasi dan pembenahan agar realisasi anggaran lebih baik. Caranya, dengan menjadikan evaluasi penyerapan tahun anggaran sebelumnya sebagai masukan dalam perencanaan proyek dan anggaran pada tahun anggaran berikutnya.

Purbaya mengatakan ada beberapa hal yang harus dievaluasi pemerintah agar anggaran negara dapat terserap dengan baik. Antara lain, proses perencanaan dan ketepatan waktu pelaksanaan proyek, proses pencairan anggaran, dan juga berbagai program yang sebenarnya dari tahun ke tahun sulit terealisasi namun tetap dianggarkan.

Ia menjelaskan, berbagai program pembangunan pasti telah direncanakan jauh sebelum tahun anggaran berjalan. Seharusnya pemerintah sudah dapat memperkirakan jadwal mulai program pembangunan dapat ditenderkan dan dijalankan.

“Jadi, begitu masuk tri semester pertama pemerintah seharusnya sudah mulai mempersiapkan administrasi program. Dengan demikian, pada tri semester berikutnya pembangunan secara fisik sudah bisa dimulai,” kata Purbaya.

Selain lebih memperketat waktu pelaksanaan proyek pembangunan, Purbaya juga meminta pemerintah mengevaluasi prosedur pencairan anggaran. Menurut dia, jika memang ada prosedur pencairan yang sulit, harus dibenahi agar anggaran juga dapat lebih cepat diserap.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Dan jika dari evaluasi ada berbagai program yang terlihat jarang terserap, pada tahun anggaran berikutnya tidak perlu dianggarkan lagi,” kata Purbaya. Hal tersebut, katanya, perlu dilakukan pemerintah untuk mencapai efisiensi anggaran negara dan sekaligus meningkatkan belanja modal negara.

Ia memperkirakan setidaknya ada Rp 100 triliun uang negara yang ngendon di BI akibat tidak dapat terserap oleh kementerian dan lembaga negara. Jumlah tersebut setara dengan defisit anggaran negara yang ditutup dengan cara mengadakan utang luar negeri.

“Jadi sayang, kita berutang yang akhirnya tidak terpakai, sementara kita tetap harus membayar bunganya sekitar 6 persen per tahun,” kata Purbaya. Padahal dengan bunga tersebut, pemerintah mampu membangun setidaknya 2.000 kilo meter jalan tol.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan mengeluhkan realisasi anggaran pendapatan dan belanja negara yang masih di bawah target, yaitu 80 persen dari target 93 persen. Penyebabnya, proses perencanaan dan perumusan anggaran di APBN-P tidak disiplin sehingga realisasi penyerapan anggaran rendah dan kurang berkualitas.

RAFIKA AULIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

10 jam lalu

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, 11 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)


Apindo Usul Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan, Pengamat: Bikin Birokrasi Panjang, Bebani APBN

16 jam lalu

Foto udara menunjukkan kepadatan perumahan rakyat di wilayah Jabodetabek, Rabu, 7 Februari 2024. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah memutuskan untuk menaikan batas harga jual rumah subsidi sekitar 3 persen melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan di awal tahun 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Apindo Usul Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan, Pengamat: Bikin Birokrasi Panjang, Bebani APBN

Pengamat kebijakan publik Univesitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengatakan tidak ada urgensi pembentukan Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan dalam pemerintah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka


Pemerintah Berencana Salurkan Makan Siang Gratis 3-5 kali Sepekan, Ekonom: Bisa Bebani APBN

16 jam lalu

Dua siswa membawa tempat berisi makan saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis 29 Februari 2024. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp15 ribu per porsi pada simulasi program makan siang gratis itu. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Pemerintah Berencana Salurkan Makan Siang Gratis 3-5 kali Sepekan, Ekonom: Bisa Bebani APBN

Ekonom menaksir beban anggaran pemberian makan siang gratis beserta susu setara 4-5 persen belanja pemerintah pusat pada APBN 2025


Cerita Pekerja Harian di Bendungan Sepaku Semoi IKN: Dibayar Rp 135 Ribu per Hari, Senang Melihat Kunjungan Menteri

2 hari lalu

Potret Bendungan Sepaku Semoi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Senin, 6 Mei 2024. Bendungan Sepaku Semoi akan menyuplai air baku untuk Ibu Kota Nusantara (IKN). TEMPO/Riri Rahayu.
Cerita Pekerja Harian di Bendungan Sepaku Semoi IKN: Dibayar Rp 135 Ribu per Hari, Senang Melihat Kunjungan Menteri

Sugianto, 30 tahun, sudah tiga tahun bekerja di proyek Bendungan Sepaku Semoi IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.


Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

5 hari lalu

Siswa SDN Beji 1 usai mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah yang beralamat di Jalan Komodo Raya, Pancoran Mas, Depok, Senin, 4 Maret 2024. Sekolah ini berharap program makan siang gratis tak diambil dari dana BOS reguler. TEMPO/Ricky Juliansyah
Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

Bappenas menyatakan tidak ada pihak swasta yang akan ikut mensponsori program makan siang gratis.


Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

5 hari lalu

Ilustrasi petugas bea cukai di bandara. Foto : Bea Cukai
Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) menyoroti kritik publik terhadap Ditjen Bea Cukai belakangan ini.


Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

6 hari lalu

Ilustrasi belanja. shutterstock.com
Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.


Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

6 hari lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

Pembahasan besaran Uang Kuliah Tunggal disingkat UKT kerap menjadi persoalan yang kerap diprotes mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).


Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

6 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberi pengarahan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.


Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

7 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara saat menghindar dari kejaran wartawan kepresidenan di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024. Suahasil Nazara tidak menjawab pertanyaan wartawan terkait isu rencana mundurnya Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan. TEMPO/Subekti.
Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.