TEMPO.CO, Singapura - Perusahaan minyak dan gas asal Cina, China Petroleum & Chemical Corporation (Sinopec), berinvestasi sebanyak US$ 850 juta untuk membangun gudang minyak di kawasan industri Batam. Investasi itu dilakukan seiring dengan target mereka mendorong perdagangan minyak di Batam.
Menurut keterangan resmi perseroan yang dikutip Reuters, Kamis, 11 Oktober 2011, Sinopec mendirikan anak usaha PT West Point Terminal, di mana 95 persen sahamnya dimiliki perseroan. Unit usaha itu akan membangun gudang minyak dengan kapasitas 16 juta barel.
Ekspansi ini akan menjadi fasilitas gudang besar pertama yang dimiliki perseroan di dekat Singapura. “Gudang ini akan mendorong peluang perdagangan kami. Di Singapura sudah sulit mendapatkan lahan untuk membangun gudang,” ujar manajemen Sinopec dalam keterangan tertulisnya kepada Bursa Efek Hong Kong.
Perusahaan memiliki kantor pusat di Beijing dan Hong Kong.
Sebelumnya kantor berita Reuters melaporkan bahwa Sinopec mengungkapkan gudang besar penyimpanan minyak akan dibangun Sinopec dalam dua tahap. Tahap satu untuk gudang berkapasitas 16 juta barel di atas lahan seluas 80 hektare. Pada tahap kedua gudang akan dibangun di atas lahan seluas 360 hektare, yang terletak di sebelahnya.
Pembangunan gudang dilakukan seiring dengan rencana pemerintah Indonesia mengembangkan klaster industri petrokimia.
ABDUL MALIK
Berita lain:
Dahlan Iskan: Ada BUMN Jadi Mayat
SPT Diusulkan Jadi Syarat Aplikasi Kartu Kredit
Fuad Rahmany: Tak Ada Korupsi Uang Pajak
75 Persen Proyek Minyak dan Gas Dikuasai Asing
Perhubungan Akan Jalankan Tiga Proyek "Flagship"