TEMPO.CO, Kediri - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X menargetkan keuntungan Rp 250 miliar pada musim giling tahun ini. Keuntungan tersebut selain bisa dicapai dari efisiensi operasional, juga dari diversifikasi usaha selain memproduksi gula.
Direktur Utama PTPN X (Persero), Subiyono, mengatakan, kinerja pabrik gula di bawah naungan PTPN X saat ini dalam kondisi prima. Selain produksi bagus dengan tingkat rendemen mencapai 8,69 persen, harga gula di pasaran juga menguntungkan.
Itu sebabnya Subiyono optimistis keuntungan PTPN X pada musim giling tahun ini meningkat tajam. "Saat ini situasinya sedang bagus," katanya seusai meresmikan pendirian Monumen Tebu Mas di Pabrik Gula Ngadiredjo, Kediri, berkaitan dengan peringatan satu abad pabrik gula tersebut, Selasa, 9 Oktober 2012.
Laba Rp 250 miliar ini rencananya disumbang oleh 11 pabrik gula yang dikelola PTPN X. Hasil produksi terbesar dihasilkan PG Ngadiredjo. Pabrik gula yang terletak di Desa Jambean, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, itu diklaim menduduki peringkat pertama dengan rendemen tertinggi, yakni 8,69 persen. Bahkan, pada tahun ini, perusahaan ini optimistis mematok keuntungan hingga Rp 126 miliar. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan laba tahun 2011 senilai Rp 111,26 miliar.
Untuk mengejar target tersebut, Subiyono telah menginstruksikan kepada seluruh PG untuk melakukan efisiensi kegiatan produksi, optimalisasi kapasitas, serta diversifikasi usaha. Namun upaya efisiensi tidak dibebankan kepada petani yang menjadi pemasok bahan baku. Apalagi saat ini sebagian petani tebu mulai melirik komoditas lain, menyusul membaiknya harga jagung dan padi di pasaran dalam beberapa waktu terakhir.
Administratur PG Ngadiredjo, Budi Adi Prabowo, mengatakan, peningkatan laba pabrik yang dipimpinnya cukup signifikan dari tahun ke tahun. Laporan perusahaan menyebutkan laba PG Ngadiredjo pada tahun 2008 sebesar Rp 13,5 miliar. Pada tahun 2009, angka itu bergerak menjadi Rp 78,5 miliar; tahun 2010 Rp 87,4 miliar; tahun 2011 menjadi Rp 111,2 miliar; dan akhir tahun 2012 nanti diperkirakan mencapai Rp 121 miliar. "Tapi kami optimistis perolehan tahun ini bisa melampaui target hingga Rp 150 miliar," ujarnya.
Kinerja pabrik yang sempat terguncang setelah pembatalan Kerja Sama Operasional (KSO) dengan pihak ketiga tahun 2007 silam cukup membaik. Kala itu, perusahaan tersebut nyaris kolaps setelah diguncang mogok massal seluruh karyawannya, yang menolak pemberlakuan KSO. Atas protes tersebut, direksi PTPN X akhirnya mengambil alih kembali pabrik tersebut dan membangun dengan infrastruktur yang ada. Alhasil, upaya revitalisasi dengan sokongan pihak asing pun batal dilakukan. "Banyak kerugian yang kita terima jika KSO diteruskan," ucap Budi.
Dengan jumlah hari giling sebanyak 186 hari, produksi gula kristal putih (GKP) PG Ngadirejo pada tahun ini mencapai 975.589 kuintal. Produksi tersebut disuplai dari 12.320.000 hektare lahan tebu yang menghasilkan 11.001.600 kuintal tebu.
HARI TRI WASONO
Berita Terpopuler:
SBY Bela KPK
Diberi Lampu Hijau, KPK Tancap Gas Kasus Simulator
Kasus Novel Baswedan Ditengarai Janggal
Misteri Kematian Calon Pengantin Kalibata (1)
Kasus Simulator SIM Sepenuhnya ''Milik'' KPK