Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tata Motors Terlambat Masuk Indonesia  

image-gnews
Presiden Direktur PT Tata Motors Indonesia, Biswadev Sengupta berbicara pada peresmian Tata Motors Indonesia, di Jakarta, (11/9). Perusahaan otomotif global terbesar India, Tata Motors secara resmi mengumumkan kehadirannya di Indonesia. ANTARA/Unggul
Presiden Direktur PT Tata Motors Indonesia, Biswadev Sengupta berbicara pada peresmian Tata Motors Indonesia, di Jakarta, (11/9). Perusahaan otomotif global terbesar India, Tata Motors secara resmi mengumumkan kehadirannya di Indonesia. ANTARA/Unggul
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tata Motors mengakui keterlambatanya untuk masuk ke pasar otomotif Indonesia. Menurut Presiden Direktur PT Tata Motors Indonesia Biswadev Sengupta keterlambatan perusahaan melakukan ekspansi bisnis tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga Asia secara keseluruhan.

“Kami juga baru menyadari pentingnya masuk pasar Asia dalam beberapa tahun terakhir,” katanya saat peresmian operasional Tata Motors, Selasa, 11 September 2012.

Biswadev mengatakan, Tata Motors berniat masuk ke Indonesia sejak beberapa tahun silam. Namun, dia mengatakan menembus konsumen di pasar Asia tidak mudah sehingga membutuhkan perencanaan yang lebih matang. “Jadi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.”

Ia menilai pasar otomotif di Indonesia saat ini mayoritas memang masih dikuasai oleh pabrikan asal Jepang dengan pangsa pasar sebesar 90 persen. Bahkan, produsen asal Korea Selatan, Eropa, dan Amerika Serikat juga belum mampu menggoyahkan dominasi Jepang. “Tapi kami yakin mampu menciptakan segmen pasar baru, apalagi pasar di Indonesia sangat luas,” katanya.

Tata Motors, menurut dia, siap memasarkan mobil berbahan bakar irit dan ramah lingkungan. Menurutnya, mobil dengan kriteria tersebut adalah yang paling ideal dengan kondisi di Indonesia saat ini. “Juga sebagai antisipasi pemerintah sama sekali menghentikan subsidi BBM, jadi mobil berbahan bakar efisien yang menjadi pilihan,” ucapnya.

Biswadev mengatakan, Tata Motors serius dalam menggarap pasar otomotif di Indonesia. Karena itu, Tata Motors akan mencoba untuk memaksimalkan penjualan dengan membangun pabrik manufaktur yang khusus untuk melayani pasar dalam negeri Indonesia. “Itu tidak akan diekspor, tapi khusus untuk Indonesia saja.”

Tata Motors juga menargetkan akan memaksimalkan penggunaan komponen otomotif dari Indonesia. Targetnya, penggunaan komponen lokal bisa mencapai 40 persen, yang akan dicapai dalam waktu 4 tahun mendatang.

Perusahaan pun berencana membangun 15 gerai dealer mobil untuk melayani penjualan dan purnajual dari mobil produksinya. “Karena itu, kami targetkan dalam waktu 5 tahun ke depan Tata Motors sudah bisa menjadi salah satu pemain otomotif besar di Indonesia,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Direktur Eksekutif Tata Motors Ltd Ravindra Pisharody mengatakan ekspansi usaha Tata Motors yang terlambat itu semata-mata soal perencanaan saja. Dia mengatakan, butuh waktu lama untuk masuk ke pasar Indonesia karena besarnya pasar yang harus digarap. “Jadi soal perencanaan saja, kami ingin masuk Indonesia dengan matang,” ujarnya.

Ravindra mengatakan Indonesia akan menjadi salah satu fokus dari Tata Motors saat ini. Dengan pasar kelas menengah yang sangat besar, perusahaan asal India itu juga diyakini bisa mendapatkan kesuksesan yang cukup baik. “Apalagi Indonesia saat ini menjadi pasar otomotif terbesar di ASEAN.”

Tata Motors merupakan anak perusahaan dari Tata Group yang memiliki kantor pusat di India. Kelompok usaha yang didirikan sejak tahun 1945 ini kini tercatat menjadi salah satu kelompok usaha besar dunia dengan pendapatan usaha US$ 83,3 miliar tahun 2011 lalu.

Perusahaan yang memiliki 400 ribu karyawan, yang tersebar di seluruh dunia, ini telah memproduksi mobil sebanyak 7,5 juta di India unit sejak tahun 1954. Tata Motors juga saat ini makin berupaya untuk meningkatkan kualitas dan angka penjualan produknya di dunia dengan mengakuisisi dua produsen otomotif dunia, Jaguar Land Rover dan Daewoo. Akuisisi Daewoo juga membuat Tata Motors menjadi pabrikan bus dan truk terbesar keempat di dunia.

DIMAS SIREGAR

Berita terpopuler lainnya:
Kota Boros Siap-siap Pakai BBM Non subsidi
Berobat, Dahlan Iskan Tertahan di Singapura

Setelah Malaysia, Lion Air Bidik Negara Lain

Kenaikan Tarif Listrik Diputuskan 17 September

Indonesia Makin Tak mampu Bayar Utang Luar Negeri

Sriwijaya Air Bangun Maskapai Bertarif Murah

Garuda Indonesia Meraih Laba US$ 40,8 Juta

Saham Intel Pimpin Penurunan Wall Street

Industri Khusus Dapat Tax Holiday

Kucuran Pinjaman di Cina Meningkat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

48 hari lalu

Pengunjung melihat mobil yang dipamerkan dalam Indonesian International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat 16 Februari 2024. Pameran otomotif IIMS 2024 yang berlangsung 15-25 Pebruari itu diikuti sebanyak 188 merek meramaikan IIMS 2024, termasuk diantaranya 53 merek kendaraan roda empat dan dua berbahan dasar mesin dan listrik dengan target transaksi mencapai Rp5,3 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong UMKM diberi andil lebih besar dalam industri otomotif.


Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

55 hari lalu

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, saat ditemui di kantor Kemenko Marves, Jakarta Pusat pada 18 Agustus 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

Sebanyak 54 persen kendaraan yang diekspor merupakan mobil tujuh kursi. Karena itu Indonesia berpotensi menjadi hub industri otomotif ASEAN.


Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

23 Februari 2024

Ganjar Pranowo hadir di IIMS 2024. (TEMPO/ Erwan Hartawan)
Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

Ganjar mengatakan bahwa pembeli mobil saat ini cukup banyak, namun masyarakat yang mengantre beras juga disebut banyak.


TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN dapat penghargaan Lighthouse Industry 2024 dari Kementerian Perindustrian. (Dok TMMIN)
TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.


Chery Siap Luncurkan Mobil Listrik di Indonesia

17 Oktober 2023

President Chery International Zhang Guibin (kedua dari kanan) di kantor pusat Chery Internasional di Wuhu, Anhui, Cina, 16 Oktober 2023. TEMPO/Suseno
Chery Siap Luncurkan Mobil Listrik di Indonesia

Chery menilai Indonesia sebagai pasar potensial di masa mendatang, termasuk untuk mobil listrik.


Mengenal 5 Pameran Otomotif Terbesar di Dunia

14 Agustus 2023

Toyota Concept-i di pameran Tokyo Motor Show, Tokyo, Jepang, 25 Oktober 2017. TEMPO/Wawan Priyanto
Mengenal 5 Pameran Otomotif Terbesar di Dunia

lima pameran otomotif terbesar di dunia yang jadi etalase produsen kendaraan


Kisah Sukses Soichiro Honda, Lulusan SD Mendirikan Honda Motor

6 Agustus 2023

Soichiro Honda. Foto : Honda
Kisah Sukses Soichiro Honda, Lulusan SD Mendirikan Honda Motor

Soichiro Honda pendiri Honda Motor ini hanya lulusan SD ketika ia mulai mendalami otomotif. Kariernya dimulai menjadi penjaga anak majikan.


AEML Siap Berperan Dorong Percepatan Kendaraan Listrik

25 Juli 2023

Anggota Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML). (Foto: Tempo/Kusnadi)
AEML Siap Berperan Dorong Percepatan Kendaraan Listrik

Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) dilaporkan siap untuk memajukan industri kendaraan listrik di Indonesia. Simak selengkapnya di sini:


Kemenperin Tingkatkan Kualitas SDM Industri Mold and Dies

18 Juli 2023

Kemenperin Tingkatkan Kualitas SDM Industri Mold and Dies

Kemenperin telah meresmikan High Tech Mold and Dies Centre di sekitar KawasanPanasonic Gobel di tahun 2023.


Studi Perkirakan Krisis Chip di Industri Otomotif Segera Berakhir

15 Juli 2023

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Studi Perkirakan Krisis Chip di Industri Otomotif Segera Berakhir

Sebuah studi dari S&P Global Mobility mengungkapkan bahwa krisis chip semikonduktor yang melanda industri otomotif dunia akan segera berakhir.