TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan pengelola jalan tol, PT Jasa Marga (Persero) Tbk., membukukan pendapatan sebesar Rp 3,27 triliun per Juni 2012. Perolehan itu meningkat 15,14 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 2,84 triliun.
Direktur Utama Jasa Marga, Adityawarman, mengatakan kenaikan pendapatan memicu pertumbuhan laba tahun berjalan perseroan menjadi Rp 891,43 miliar atau naik 25,54 persen dari perolehan laba bersih per Juni 2011 sebesar Rp 710,1 miliar. "Sumbangan pendapatan terbesar masih berasal dari pendapatan tol sebesar Rp 2,69 triliun," ujar Adityawarman dalam laporan keuangan kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat 27 Juli 2012.
Sumbangan pendapatan lainnya berasal dari konstruksi sebesar Rp 531,74 miliar, naik dibandingkan sebelumnya sebesar Rp 476,46 miliar. Sedangkan pendapatan usaha lain mengalami penurunan dari Rp 74,68 miliar menjadi Rp 47,43 miliar.
Beban usaha perseroan juga mengalami peningkatan. Pada semester I 2011, beban usaha mencapai Rp 1,57 triliun. Namun di semester I tahun ini, beban usaha mencapai Rp 1,68 triliun, sehingga perseroan memperoleh laba usaha sebesar Rp 1,58 triliun. Setelah dikurang beban bunga sebesar Rp 463,53 miliar dan ditambah laba bersih dari entitas asosiasi, laba sebelum pajak Jasa Marga sebesar Rp 1,12 triliun.
Perseroan memiliki kewajiban sebesar Rp 13,03 triliun, terdiri atas kewajiban jangka pendek sebesar Rp 3,96 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 9,06 triliun.
Dalam waktu dekat, perseroan pun mesti melunasi sejumlah utang. Antara lain utang bank sebesar Rp 1,63 triliun, utang bantuan pemerintah Rp 8,76 miliar, utang kerja sama operasi sebesar Rp 820,3 juta, utang pembebasan tanah Rp 719,43 miliar, utang sewa pembiayaan Rp 8,9 miliar, dan provisi biaya pelapisan jalan tol Rp 250,72 miliar.
Kas perseroan hingga saat ini tercatat Rp 4,13 triliun. Jumlah ini bertambah dibandingkan posisi kas 31 Desember 2011 sebesar Rp 3,76 triliun. Sedangkan aset perseroan mencapai Rp 22,03 triliun.
SUTJI DECILYA