TEMPO.CO, Jakarta -Perusahaan batu bara milik pemerintah, PT Bukit Asam Tbk., mencatat laba bersih sebesar Rp 867,35 miliar pada triwulan pertama tahun ini. Kenaikan laba ini didukung peningkatan pendapatan perseroan sebesar 31 persen menjadi Rp 3 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu perusahaan mengumpulkan pendapatan Rp 2,32 triliun. Demikian diungkapkan Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, Hananto Budi Laksono, di Jakarta, Kamis, 26 April 2012.
Hananto mengatakan pada tiga bulan pertama tahun ini volume penjualan naik 26 persen menjadi 3,86 juta ton, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3 juta ton. Harga jual rata-rata pun naik 4 persen, mendorong kenaikan penerimaan perseroan. "Harga jual rata-rata sebesar Rp 781.142 per ton, naik dari sebelumnya Rp 751.457," ucap dia.
Dari sisi volume produksi meningkat 12 persen dari 3,1 menjadi 3,37 juta ton. Bahkan perusahaan sempat membeli batu bara sebanyak 0,36 juta ton.
Untuk triwulan berikutnya Hananto optimistis dapat memenuhi target penjualan 18,67 juta ton dan produksi serta pembelian batu bara sebesar 17,42 juta ton.
Angka itu dapat dicapai bila target angkutan batu bara menggunakan kereta api sebesar 15,6 juta ton tahun ini terpenuhi. PT Kereta Api Indonesia mengangkut batu bara dari lokasi tambang Bukit Asam di Tanjung Enim menuju Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung dan Dermaga Kertapati di Palembang.
SUTJI DECILYA