TEMPO.CO, Jakarta - Produksi nikel PT Aneka Tambang mengalami penurunan pada kuartal I tahun 2012. “Biasanya kuartal I, kami bisa memproduksi feronikel 25 persen dari target, sekarang hanya 20 persen dari target,” kata Direktur Utama PT Antam, Alwinsyah Lubis, Rabu, 18 April 2012.
Menurut Alwin, penurunan ini disebabkan karena perbaikan pabrik Feronikel II (FeNi) yang berlangsung sejak awal tahun ini. Selain itu, permintaan terhadap nikel yang kecil di awal tahun juga ikut mempengaruhi turunnya produksi dari target.
Baca Juga:
Alwin mengatakan, penurunan ini tidak mempengaruhi produksi lain seperti emas dan bauksit. Bahkan, efisiensi biaya produksi sudah mulai bisa ditekan sejak awal tahun ini pula.
“Antam berhasil mengantongi dana sebesar Rp 72 miliar hasil efisiensi,” tutur Alwin. Ia berharap kuartal kedua, perusahaan mampu memperbaiki kinerjanya dan mencapai target. Produksi PT Antam harus mencapai separuh dari target produksi feronikel tahun ini sebesar 18 ribu TNi.
Berbeda dengan nikel, produksi emas sudah mencapai target. Perseroan ini sudah berhasil memproduksi 775 kg emas atau setara 25 persen dari target. Target emas di tahun 2012 adalah sebesar 3.100 kilogram.
Untuk tahun depan, Antam akan fokus pada pembangunan smelter pengelolaan bijih nikel menjadi feronikel di Halmahera Timur, Maluku. Target pembangunan akan diselesaikan pada tahun 2014 dengan anggaran sebesar US$ 1,6 miliar. Diharapkan dari produksi smelter ini mampu mendongkrak produksi hingga 27 ribu TNi.
Antam juga akan mengerjakan proyek smelting grade alumina (SGA) dengan kapasitas 1 juta ton di Mempawah, Kalimantan Barat . Investasi yang dikeluarkan untuk pembangunan ini adalah sebesar US$ 1 juta miliar. “Belanja modal kami persiapkan sebesar Rp 4 triliun,” kata Alwin.
SUNDARI