TEMPO.CO , Jakarta-Komisaris Utama Maskapai Mandala Airlines, Jusman Syafii Djamal, mengatakan ASEAN Open Sky 2015 malah menguntungkan Mandala. "Untung bagi konsumen dan maskapai," kata Jusman Syafii Djamal ketika ditemui di Grand Aston, Medan, Kamis, 5 April 2012.
ASEAN Open Sky merupakan kebijakan untuk membuka wilayah udara antaranggota negara ASEAN mulai 2015. Menurut Jusman, pasar Indonesia menjanjikan di bisnis air lines. Bandara Soekarno-Hatta, menurut Jusman, merupakan salah satu bandara terpadat di dunia. Ini dia anggap menguntungkan Mandala karena menjadi target pemasaran. Apalagi Mandala mempunyai layanan internasional dan domestik.
Senada dengan Jusman, pemimpin Grup Saratoga, Sandiaga Uno, mengatakan Mandala akan mampu bersaing karena tarifnya lebih terjangkau. Menurut Sandiaga, maskapai yang separuh lebih sahamnya dimiliki Saratoga ini menyasar ke kelas menengah. "Kami juga akan berusaha menjadi maskapai yang memberikan pelayanan terbaik," kata Sandiaga.
Mandala Airlines kembali beroperasi pada 5 April 2012 setelah tahun lalu berhenti terbang pada 13 Januari 2011 akibat kekurangan dana operasional dan menumpuknya utang. Maskapai ini memulai layanannya dengan penerbangan perdana dari Jakarta ke Medan hari ini, 5 April 2012. Selain penerbangan domestik, maskapai ini juga akan melayani penerbangan internasional. Rute Jakarta-Kuala Lumpur mulai beroperasi 4 Mei 2012.
Tiger Airways Holding Limited resmi memiliki 33 persen saham di PT Mandala Airlines Indonesia. Tiger berpartner dengan perusahaan Sandiaga Uno, yaitu Saratoga. Investasi Tiger Airways dalam Mandala dikelola melalui anak perusahaan Tiger Airways di Singapura, Roar Aviation Pte. Ltd. Grup Saratoga memiliki saham sebesar 51,3 persen. Sisanya, 15,7 persen saham, masih dimiliki pemilik saham sebelumnya serta kreditur Mandala.
SUNDARI