TEMPO.CO , Jakarta - Maskapai Mandala Airlines menargetkan jumlah pesawat dan rute penerbangan seperti sebelum mati suri di Januari tahun 2011. "Target tahun 2015," kata Komisaris Utama Mandala, Jusman Syafii Djamal, ketika ditemui di Grand Aston, Medan, Kamis, 5 April 2012.
Jusman mengatakan Mandala mempunyai prospek yang bagus sebagai maskapai penerbangan karena sudah mempunyai banyak pelanggan tetap. Menurut mantan Menteri Perhubungan ini, mati surinya Mandala setahun yang lalu karena salah satu pemegang saham melepas kepemilikanya, sehingga maskapai ini sempat terlilit utang. Ketika mati suri Mandala tetap membina hubungan dengan awak maskapainya dan pelanggannya.
Jusman menargetkan 2015 kondisi Mandala sudah seperti sebelumnya, mampu melayani rute seluruh Indonesia dan internasional. "Saya tidak hafal rute-rute sebelumnya, pokoknya seluruh Indonesia," tutur Jusman. Tahun ini Mandala mempunyai tiga rute. Jakarta-Bangkok, Jakarta-Kuala Lumpur, Medan-Singapura. Sedangkan domestiknya Jakarta-Medan.
Mandala Airlines kembali beroperasi tanggal 5 April 2012 setelah tahun lalu berhenti terbang pada 13 Januari 2011 akibat kekurangan dana operasional dan menumpuknya utang. Maskapai ini memulai layanannya dengan penerbangan perdana dari Jakarta ke Medan, hari ini, 5 April 2012. Selain penerbangan domestik, maskapai ini juga akan melayani penerbangan internasional. Rute Jakarta-Kuala Lumpur mulai beroperasi 4 Mei 2012.
Tiger Airways Holding Limited resmi memiliki 33 persen saham di PT Mandala Airlines Indonesia. Tiger berpartner dengan perusahaan Sandiaga Uno, yaitu Saratoga. Investasi Tiger Airways dalam Mandala dikelola melalui anak perusahaan Tiger Airways di Singapura, Roar Aviation Pte. Ltd. Grup Saratoga memiliki saham sebesar 51,3 persen. Sisanya, 15,7 persen saham, masih dimiliki pemilik saham sebelumnya serta kreditur Mandala.
SUNDARI