TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menilai positif rencana pemerintah menyatukan zona waktu nasional, dari semula terbagi tiga, Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (Wita), dan Waktu Indonesia Timur (WIT), menjadi satu zona waktu, yakni Wita atau Greenwich Mean Time (GMT) + 8 jam. "Idenya sendiri bagus," ujar Darmin, hari ini, Senin, 12 Maret 2012.
Meski begitu, Darmin menjelaskan pihaknya baru mengetahui rencana penyatuan itu sehingga masih perlu mengkaji lebih lanjut. "Kami baru mau melakukan kajian. Nanti kami lihat, apa saja yang bisa terjadi," jelasnya.
Perbedaan waktu nasional, kata Darmin, dari segi bisnis bisa bermakna banyak. Utamanya di pasar modal. "Kalau jam 4 di Jakarta tutup, sebenarnya sudah tutup 2 jam lalu di kawasan timur," ujarnya.
Menurut dia, kalau zona waktu nanti jadi satu, mungkin biaya transaksi dan macam-macamnya akan jauh lebih murah. "Artinya kalau jadi satu bagus juga."
MARTHA THERTINA
Berita lain:
Zona Waktu di Indonesia Akan Disatukan
Pengusaha Setuju Penyatuan Zona Waktu
Tidur Kamis, Bangun Sabtu
Negara Hemat Triliunan Rupiah Jika Zona Waktu Disatukan