TEMPO Interaktif, Jakarta - Perusahaan media masa bersiaplah berebut gurihnya belanja iklan di kuartal II tahun ini. Direktur Investasi Minshare, Seruni Andres mengatakan belanja iklan pada sisa tahun 2011 ini bakal naik 13 persen menjadi Rp 17,3 triliun. Pada kuartal pertama belanja iklan sebesar Rp 15,2 triliun. Sedangkan dibanding kuartal yang sama tahun lalu naik 14 persen, dari Rp 15,1 triliun.
“Semua jenis media naik, terbesar media majalah naik 27 persen dibanding kuartal I,” kata Seruni dalam seminar ‘Perang Harga Iklan dan Eceran Siapa Untung?’, di Jakarta, Kamis 13 Oktober 2011.
Baca Juga:
Seruni, mengutip data Nielsen Adquest menuturkan, media Majalah diperkirakan bakal meraup pendapatan dari iklan sebesar Rp 498 miliar atau naik dari Rp 392 miliar pada kuartal I. Walaupun begitu, media televisi tetap mendapatkan porsi terbesar iklan Rp 10,7 triliun dan koran Rp 6,05 triliun. Iklan luar ruang juga naik 19 persen sejak 2005.
Bambang Sumaryanto, Ketua APPINA (Asosiasi Perusahaan Pengiklan Indonesia) menyatakan, Angka pertumbuhan belanja iklan tahun ini bagus. “Belanja iklan meningkat, hampir semua jenis media meningkat,” ujarnya dalam kesempatan yang sama. Menurut Bambang, belanja iklan di televisi dan cetak naik. Digital online juga sudah mulai. “Terutama media cetak yang punya kanal online,” kata dia.
Seruni, mengutip data dari Arianna Adquest memperkirakan, belanja iklan tahun ini akan naik 27 persen dibanding tahun lalu atau sekitar Rp 90 triliun. Menurut dia, perkembangan penetrasi internet dan penyelenggara telekomunikasi membuat media digital agresif pada 2011. Di Indonesia, dengan 9 penyelenggara telekomunikasi dan 180 juta konsumen membuat orang makin banyak mengakses informasi melalui ponsel pintar.
Penetrasi internet yang mencapai 30 juta, membuat Indonesia juga menempati posisi atas dalam media sosial dengan 27 juta orang mengakses Facebook dan ranking 4 anggota Twitter di dunia. “Penetrasi internet tahun depan diperkirakan naik 14 persen jadi 34 juta,” ujarnya mengutip data
Yahoo.
NUR ROCHMI