TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Freeport Indonesia membantah kabar adanya penonaktifan Direktur Utama akibat terjadinya mogok kerja di lahan tambang emas dan tembaga tersebut. "Tidak benar," ujar juru bicara Freeport, Ramdhani Sirait, ketika dihubungi Tempo, Rabu 21 Oktober 2011. Dia memaparkan pihak Freeport Mcmoran Copper & Gold yang berada di Amerika memiliki kepercayaan sepenuhnya terhadap manajemen PT Freeport Indonesia dalam menindaklanjuti proses perundingan untuk penyelesaian sengketa yang kini terjadi.
Proses perundingan hingga saat ini masih berlangsung. Freeport masih menginginkan tercapai kata sepakat antara manajemen dan para pekerja untuk Perjanjian Kerja Bersama baru yang ditargetkan dapat berjalan pada Oktober nanti. "Kami terus berunding agar dapat meningkatkan kesejahteraan pegawai," ujarnya.
Saat ini sebagian karyawan juga telah kembali bekerja. Hingga kemarin sore Freeport mencatat sedikitnya terdapat 2.600 karyawan yang memutuskan kembali masuk ke area tambang.
Freeport membantah perusahaan tidak memperhatikan kesejahteraan para pekerja. "Kami berikan tunjangan kepada pekerja mulai dari tunjangan kesehatan sampai tunjangan pendidikan untuk anak-anak mereka dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi."
Apabila ditotal dengan bonus dan segala macam tunjangan tersebut, setiap pekerja dapat memboyong pendapatan sebanyak Rp 210- 230 juta dalam setahun.
Baca Juga:
Seperti diketahui, ribuan buruh PT Freeport meninggalkan area tambang di Tembaga Pura, Mimika, Papua. Mereka menuntut perusahaan mengubah sistem pengupahan. Perusahaan diminta memberlakukan standar gaji karyawan sesuai dengan standar gaji Freeport-McMoran sekitar US$ 30 atau Rp 210 ribu per jam kerja.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh mengkhawatirkan mogok kerja yang berlangsung lama tersebut dapat mengancam fasilitas produksi di area tambang. Hal tersebut dapat mengakibatkan kerugian baik bagi masyarakat maupun negara. "Terutama keselamatan lingkungan karena karat dan sirkulasi serta udara dan air juga jadi terganggu. Itu bahaya," ujarnya.
Sebelumnya Darwin juga mengatakan imbas mogok kerja berakibat turunnya pendapatan negara sebesar US$ 6,7 juta per hari. Jumlah penjualan Freeport juga diperkirakan anjlok hingga US$ 19 juta per hari.
GUSTIDHA BUDIARTIE