TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah hari ini meneken amandemen perjanjian tiga dari 24 proyek ruas jalan tol yang mangkrak. Tiga ruas tol tersebut yakni Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, dan CImanggis-Cibitung dengan total panjang ketiga ruas itu 122,9 kilometer dan biaya investasi sebesar Rp 14,12 triliun.
Penandatanganan amandemen PPJT dilakukan di kantor Badan Pengatur Jalan Tol dengan disaksikan oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, Kepala BPJT Ahmad Ghani Gazali, dan badan usaha jalan tol.
Dalam penjelasannya, Hermanto mengatakan, amandemen perjanjian tiga ruas itu diteken setelah mereka dievaluasi BPJT. Evaluasi itu pun menyatakan ketiganya mampu menjalankan pembangunan proyek ruas tol.
Herman berharap, ketiga ruas dapat beroperasi pada 2014 mendatang. "Paling tidak, dua dari tiga ruas, Pejagan-Pemalang dan Pemalang-Batang, dapat segera membangun dengan tegas," ujar Hermanto, Kamis, 7 Juli 2011.
Menurut dia, kedua ruas itu dapat membantu modernisasi jalan sepanjang lintas utara Jawa. Karena sejauh ini, sepanjang lintas tersebut masih banyak akses yang berkonflik dengan lalu lintas lokal.
Dengan penandatanganan tiga ruas ini, kata Hermanto, berarti sudah 14 ruas yang meneken amandemen PPJT. Pertama kali penandatanganan amandemen dilakukan pada 7 Juni 2011 yaitu tujuh ruas tol mangkrak. Selanjutnya pada 28 Juni kembali dilakukan penandatanganan amandemen PPJT untuk empat ruas tol mangkrak.
Presiden Direktur PT Bakrie and Brothers Tbk, Bobby Gafur Umar, mengatakan kedua ruas yang berada dalam naungannya penting untuk segera dibangun, terutama ruas Cimanggis-Cibitung. "Karena ruas tersebut merupakan bagian terpenting dari Jakarta Outer Ring Route II. Ruas sepanjang 25,39 kilometer ini akan terhubung dengan jalan tol Cikampek-Jagorawi," katanya.
Bobby optimis Cimanggis-Cibitung dapat selesai pada 2014. Dengan investasi sebesar Rp 4,524 triliun dan konsesi selama 35 tahun, konstruksi proyek tersebut akan dimulai secepatnya. "Pembebasan lahan akan dimulai dalam waktu enam bulan ke depan," katanya.
Direktur Utama PT Cimanggis Cibitung Tollways, A.D Erlangga, mengatakan pembebasan lahan ruas tersebut membutuhkan dana sebesar Rp 1,3 triliun. Pihaknya berencana untuk meminjam dana pembebasan lahan tersebut ke Pusat Investasi Pemerintah (PIP). "Lahan memang belum siap. Tetapi kami berencana pembebasan tanah selesai pada akhir 2013," katanya.
Sedangkan Direktur Utama PT Pemalang Batang Toll Road, Arman Panjaitan, mengatakan hingga saat ini pembebasan lahan ruas Pematang-Batang sudah mencapai 1,5 persen. Namun, inventarisasi tanah sudah mencapai 80 persen. "Kalau sudah selesai inventarisasi, baru akan musyawarah harga. Setelah itu, pembayaran akan dilakukan," katanya.
Dia menargetkan tanah dua seksi ruas itu, yakni Pemalang-Pekalongan dan Pekalongan-Batang, dapat bebas seluruhnya pada 2012. Dengan penandatanganan amandemen PPJT hari ini, Arman menyatakan siap menanggung risiko apapun untuk membangun proyek tersebut. Saat ini, dia sudah menyiapkan dana sebesar 5 persen dari kewajiban usaha yang sesuai dengan rencana bisnisnya.
"Kami sudah menyiapkan dana untuk membebaskan lahan sebesar Rp 180 miliar. Namun aturannya, 5 persen dari jumlah itu harus segera diberikan 14 hari setelah penandatanganan dilakukan."
Arman berharap konstruksi ruas Pemalang-Batang sudah dapat dimulai pada pertengahan tahun depan. "Kami akan mulai dari seksi II ruas itu dulu. Itu kan jaraknya tidak terlalu jauh dari seksi I," katanya.
Direktur Utama PT Pejagan Pemalang Toll Road Harya Mitra Hidayat menjelaskan, penandatanganan amandemen akan menjadi pedoman perusahaan dalam mengusulkan dana pinjaman pada perbankan untuk pembiayaan pembangunan proyeknya.
Perusahaan, menurutnya, akan melakukan sindikasi perbankan ke sejumlah bank, yakni BNI, BRI, dan bank pembangunan daerah yang terkait dengan Jawa Tengah. Sampai saat ini, realisasi pembebasan lahan ruas tol tersebut sudah hampir 15 kilometer. "Seksi I sekitar 85 persen dan seksi II 40 persen," katanya.
Untuk seksi III dan IV, ujarnya, belum dilakukan pembebasan lahan. Menurutnya, pembebasan lahan kedua seksi ruas tol tersebut menunggu seksi II selesai. "Kami menargetkan 2014 selesai."
SUTJI DECILYA