TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah Swedia menawarkan kerjasama alih teknologi untuk pembangunan konstruksi berkelanjutan. Penawaran kerjasama ini tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) dengan kementerian Pekerjaan Umum yang ditandatangani hari ini.
Menurut Duta besar Swedia Ewa Ulrika Polano, kerjasama ini bertujuan menyebarluaskan teknologi hijau yang sudah diterapkan untuk pembangunan kota di Swedia. "MoU yang sudah ditandatangani hari ini merupakan langkah awal yang bagus untuk mentransfer praktek teknologi ramah lingkungan dari Swedia ke pembangunan konstruksi di Indonesia," kata Polano di sela seminar konstruksi berkelanjutan di Indonesia, di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (14/6).
Beberapa kota di Indonesia, sedang dalam tahap seleksi untuk implementasi kerjasama pembangunan kota yang berkelanjutan. Tiga kota yang ingin dijajaki yaitu Palu, Yogyakarta, dan Jakarta. "Mungkin pembangunannya bisa memakan waktu 3-4 tahun, dengan nilai investasi bisa mencapai ratusan juta dolar," kata dia.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan, kerjasama dengan Swedia untuk pembangunan konstruksi yang hijau atau berkelanjutan akan dilihat secara keseluruhan, mulai aspek perencanaan, desain, pembangunan dan perawatannya.
"Nanti akan diupayakan supaya bangunan bisa hemat energi tapi produktif dan bisa diperbarui. Seperti penggunaan kaca yang bisa mengatur cahaya masuk tapi panasnya keluar," kata Hermanto.
ROSALINA