Namun, Diono enggan menyebutkan siapa saja calon investor tersebut. Sebab, sampai saat ini prosesnya masih dalam pembicaraan. "Kelima investor ada yang dari dalam maupun luar negeri," katanya. Mandala terus berusaha mencari investor terbaik sampai masa restrukturisasi selesai pada 2 Maret mendatang.
Menurut Diono, Mandala akan membuat kesepakatan untuk rencana terbang kembali dengan otoritas penerbangan nasional, Kementerian Perhubungan. "Setahu saya dapat memaksimalkan sampai 90 hari. Tetapi ini perlu dicek kembali ke Kementerian Perhubungan," ujar dia.
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memberikan tenggat waktu 30 hari. Lalu, 30 hari kemudian Mandala akan mendapatkan surat peringatan dari otoritas penerbangan. "Dan 30 hari selanjutnya rute kami baru bisa dicabut," ujar Diono.
Untuk dapat terbang kembali, Mandala harus membicarakan terlebih dulu dengan calon investor yang bakal mendanai Mandala. Sayangnya Diono membungkam saat jumlah modal yang dibutuhkan Mandala. "Itu tergantung kesepakatan. Yang jelas dapat mendatangkan pesawat untuk terbang kembali," tuturnya.
Pada 13 Januari 2011, Mandala memutuskan menghentikan seluruh penerbangan lantaran terbelit utang. Diono menyatakan penghentian ini bertujuan agar perusahaan bisa terfokus pada upaya menyelesaikan restrukturisasi utang. Penutupan ini juga untuk menghemat biaya.
Mandala sebelumnya dikuasai dua investor, yaitu Cardig International (Indonesia) yang menguasai 51 persen saham dan Indigo Partners (AS) sebesar 49 persen. Namun, investor asing Indigo Partners telah memutuskan untuk keluar dari kepemilikan saham Mandala yang membuat goyang struktur keuangan Mandala.
SUTJI DECILYA