Presiden Direktur Metamedia Technologies, Howard Chu, dalam paparan publiknya di Gran Mahakam, Jakarta, Selasa (12/6), mengatakan, harga kisaran saham yang ditawarkan kepada masyarakat itu akan ditentukan berdasarkan book building (harga yang ditentukan oleh keinginan pasar). Penjamin pelaksana emisi efek yang telah ditentukan adalah PT Harita Kencana Securities dan PT Trimegah Securities Tbk. Sedangkan saham yang ditawarkan tersebut akan dicatatkan di papan pengembangan Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Dana hasil IPO yang diperkirakan sebesar Rp 10-30 miliar, kata dia, 12 persennya akan digunakan untuk melunasi utang perseroan, 45 persen untuk membiayai kegiatan ekspansi perseroan, 23 persen untuk membiayai kegiatan pemasaran dan promosi, dan 20 persen sisanya akan digunakan untuk meningkatkan modal kerja untuk kegiatan operasional perseroan.
Baca Juga:
Dari 45 persen penggunaan dana IPO, 20 persen untuk pengembangan software, pembelian hardware, pembelian peralatan kantor, dan sebagainya. Sedangkan 25 persen untuk pengembangan atau perluasan kantor, pengadaan gudang, pengembangan jumlah outlet gad-gado station, pengembangan instlasai kantor, dan sebagainya.
Howard Chu mengungkapkan, pada tahun 2001 ini perseroannya menargetkan pendapatan menjadi sebesar Rp 29 miliar, namun perusahaan juga memperkirakan akan mengalami kerugian operasi sebesar Rp 200 juta, rugi bersih Rp 5,2 miliar. "Hal itu disebabkan oleh amortisasi dari properti right sebesar Rp 6 miliar," kata Howard.
Namun, melihat perkembangan teknologi di bidang komputer dan internet terus mengalami perkembangan, Howard tetap optimistis bahwa perusahaannya akan berkembang terus. Perusahaan ini bergerak di bidang jasa internet dan perangkat lunak dan keras komputer. Ada tiga divisi bisnis perseroan, yakni komputer, konsulting, dan online marketplace.
Sementara itu, di tempat yang sama, Direktur Harita Kencana, Karman Pamurahardjo, mengatakan, selain penawaran saham, perseroan juga menawarkan waran dengan jumlah maksimal 100 juta lembar waran. Sebanyak-banyaknya 45 juta waran (waran karyawan) akan dijadikan sebagai Employee Stock Option Program (ESOP), sedangkan 65 juta lembar waran ditawarkan kepada publik (waran seri I), dengan rasio 1:5 (lima saham lama gratis satu waran gratis).
Setelah pelaksanaan waran, komposisi saham perseroan adalah PT Galang Nusantara dari 42,6 persen menjadi 36,78 persen, Lim Hariyanto Wijaya Sarwono dari 3,33 persen menjadi 2,9 persen, Widjaja Tannady dari 2,78 persen menjadi 2,42 persen, Daniel Budiman dari 2,78 persen menjadi 2,42 persen, Lain-lain dari 4,38 persen menjadi 3,82 persen, publik dari 44,44 persen menjadi 38,66 persen, dan pemegang hasil konversi waran seri I dan waran karyawan menjadi 13,02 persen. (Juke Illafi K)