TEMPO Interaktif, Jakarta -- Bank Permata Tbk mengucurkan fasilitas kredit sebesar Rp 200 miliar kepada PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia. Sedianya dana itu akan digunakan untuk membantu proses penyelesaian transaksi antarhari (intraday) pialang saham di Bursa Efek Indonesia.
"Dana tersebut akan digunakan untuk memfasilitasi transaksi settlement," kata Head of Transaction Banking Bank Permata Rudy Tandjung di Jakarta, 19 Mei 2010. Fasilitas sebesar Rp 200 miliar ini akan berlaku untuk satu tahun pertama. "Tahun-tahun berikutnya akan disesuaikan," kata Rudy. Tapi, Rudy enggan menyebutkan berapa besar suku bunga yang diberikan dalam fasilitas kredit tersebut.
Sampai bulan April 2010 total aset bursa yang tercatat di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebesar Rp 1.521 triliun. Sebesar Rp 929,9 triliun dimiliki oleh asing dan sisanya sebesar Rp 591,4 adalah aset lokal.
Komposisi agunan transaksi sebesar Rp 4,59 triliun. Sebesar Rp 3,6 tiliun berasal dari bank garansi dan Rp 792,8 miliar dari deposito.
Bank Permata merupakan satu dari empat bank yang telah ditunjuk sebagai bank pembayaran pasar modal. Tiga bank lain adalah Bank Mandiri, BCA dan CIMB Niaga.
Tahun ini perseroan mentargetkan pengelolaan transaksi pembayaran di bursa bisa meningkat. Saat ini Permata baru mengelola 4 broker, dan berharap jumlah itu bisa meningkat menjadi 6 atau 8 broker. "Peningkatan pembayaran 20 persen saja sudah cukup bagus," kata dia.
Keseluruhan transaksi pembayaran Permata selama tahun 2009 meningkat 75 persen dari tahun 2008. Transaksi pembayaran melalui cash management tahun 2009 meningkat 193 persen dibanding tahun sebelumnya.
FAMEGA SYAVIRA