Ia membantah pernyataan bahwa perjalanannya ke Inggris untuk bermain golf bersama Suroso Atmo Mantoyo, mantan Direktur Pengolahan Pertamina. "Saya tidak pernah main golf di London bersama Pak Suroso," ujarnya. "Seratus persen saya menolak tuduhan itu," tambahnya.
Mustiko menyatakan tidak berhubungan apa pun dengan Innospec kecuali dalam kerangka kerja Pertamina. "Saya tahu Innospec lewat tender. Dan saya baru tahu dari Tempo kalau dia (Innospec) itu satu-satunya produsen timbal," jelasnya.
Ia menekankan pengadaan timbal di Pertamina sudah melalui proses yang benar, dengan kadar timbal yang sudah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas. "Bahkan ketika saya menjabat, bensin berkadar timbal terus dikurangi penggunaannya," jelasnya.
Ketika dikonfirmasi mengenai nama Willy Sebastian, Direktur Utama PT Soegih Interjaya dan asistennya, Mohamed Syakir, Mustiko mengaku tidak mengenalnya. "Itu siapa?" tanyanya sambil tertawa. Begitu pun dengan PT Soegih Interjaya, "Saya sudah lupa."
Ia mengaku tak mengetahui persis mengenai kasus suap Innospec ini. Ia mengaku baru tahu kasus tersebut setelah membaca pemberitaan di media dan telepon dari Suroso. "Saya baca di koran, lalu saya ditelepon Pak Suroso. Saya tanya sama dia, memang kita pernah main golf di London?" ujarnya sambil tertawa.
Mustiko menyatakan tidak takut menghadapi penyelidikan kasus ini oleh Komisi Pemberantasan Korupsi yang kemungkinan besar akan ikut menyeretnya dalam pemeriksaan. "Nggak ada masalah, saya nggak takut sama sekali," jelasnya.
Sebelumnya, Badan Antikorupsi Inggris (Serious Fraud Office) dalam berkas dakwaan Innospec Limited menyatakan ada aliran dana suap dari perusahaan produsen timbal itu agar program penghapusan bensin bertimbal di Indonesia ditunda.
Selain bekas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Rachmat Sudibyo yang disebutkan menerima suap lebih dari US$ 1 juta (Rp 9 miliar), mantan Direktur Pengolahan Pertamina Suroso Atmo Martoyo dikabarkan menerima dana US$ 300 ribu (Rp 2,7 miliar).
Dalam salinan keputusan pengadilan Southwark Crown, disebutkan bahwa pada 2005, Innospec membayari perjalanan Mustiko Saleh dan Suroso Atmo Mantoyo untuk berbelanja dan bermain golf di Radisson SAS Mayfair dan Radisson Edwardian Hotel Manchaster.
Innospec sendiri pada 18 Maret lalu telah terbukti bersalah oleh pengadilan tata usaha Inggris, atas kasus penyuapan pejabat Departemen Energi dan Pertamina untuk melanggengkan penggunaan timbal dalam bahan bakar di Indonesia.
RATNANING ASIH