Pasalnya tahun ini diperkirakan harga gula lebih menarik sehingga akan memancing investasi di sektor ini. "Pasti banyak yang investasi karena tahun ini harga gula menarik," katanya dalam rapat dengan anggota Komisi Perindustrian, Perdagangan, dan BUMN di Jakarta, Selasa (9/2).
Jika target pertambahan lahan ini bisa tercapai maka produksi gula pada 2010 diperkirakan 29 juta ton. Sementara konsumsi langsung sekitar 27,5 juta ton. Artinya, kata Manggabarani, tahun ini akan terjadi surplus produksi.
Baca Juga:
Ia menjelaskan selama 2009 luas lahan tebu berkurang dari 440 ribu hektare pada 2008 menjadi hanya 422 ribu hektare. Namun tahun ini pemerintah sudah menyiapkan pembukaan lahan tebu seluas 37 ribu hektare di Jawa. Lalu menyusul pembukaan lahan di daerah lain.
Tahun lalu produksi gula minus 2,08 juta ton. Salah satu penyebabnya, selain pengurangan lahan, juga karena naiknya harga gula industri yang masih impor. Sehingga cadangan gula konsumsi digunakan untuk industri.
Tahun ini pemerintah menyiapkan Rp 17 miliar untuk revitalisasi kebun tebu, di antaranya untuk penyediaan bibit, perluasan lahan serta penyiapan tenaga lapangan.
Sementara untuk penanaman tebu pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp 5 triliun melalui kredit ketahanan pangan dan energi yang akan disalurkan kepada petani tebu. "Dana bergulir untuk petani juga masih ada Rp 334 miliar untuk bongkar retun atau benih," ucapnya.
KARTIKA CANDRA