Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Investasi Sektor Gula Dinilai Lebih Menggairahkan Tahun Ini  

image-gnews
TEMPO/Prima Mulia
TEMPO/Prima Mulia
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Jendral Perkebunan Kementerian Pertanian Achmad Mangga Barani optimistis target pertambahan lahan tebu seluas 43.000 hektare pada 2010 bisa tercapai.

Pasalnya tahun ini diperkirakan harga gula lebih menarik sehingga akan memancing investasi di sektor ini. "Pasti banyak yang investasi karena tahun ini harga gula menarik," katanya dalam rapat dengan anggota Komisi Perindustrian, Perdagangan, dan BUMN di Jakarta, Selasa (9/2).

Jika target pertambahan lahan ini bisa tercapai maka produksi gula pada 2010 diperkirakan 29 juta ton. Sementara konsumsi langsung sekitar 27,5 juta ton. Artinya, kata Manggabarani, tahun ini akan terjadi surplus produksi.

Ia menjelaskan selama 2009 luas lahan tebu berkurang dari 440 ribu hektare pada 2008 menjadi hanya 422 ribu hektare. Namun tahun ini pemerintah sudah menyiapkan pembukaan lahan tebu seluas 37 ribu hektare di Jawa. Lalu menyusul pembukaan lahan di daerah lain.

Tahun lalu produksi gula minus 2,08 juta ton. Salah satu penyebabnya, selain pengurangan lahan, juga karena naiknya harga gula industri yang masih impor. Sehingga cadangan gula konsumsi digunakan untuk industri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tahun ini pemerintah menyiapkan Rp 17 miliar untuk revitalisasi kebun tebu, di antaranya untuk penyediaan bibit, perluasan lahan serta penyiapan tenaga lapangan.

Sementara untuk penanaman tebu pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp 5 triliun melalui kredit ketahanan pangan dan energi yang akan disalurkan kepada petani tebu. "Dana bergulir untuk petani juga masih ada Rp 334 miliar untuk bongkar retun atau benih," ucapnya.

KARTIKA CANDRA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jika Ditugasi Impor Gula Mentah, PTPN X Siap

1 Juli 2019

Petani tebu dari berbagai daerah di Indonesia menaburkan gula import saat aksi demo didepan istana negara, 28 Agustus 2017. Petani tersebut menuntut harga gula yang merosot tajam rata-rata Rp 9.000-9.500/kg, jauh dibandingkan tahun 2016 yang rata-rata Rp 11.000-11.500/kg. TEMPO/Rizki Putra
Jika Ditugasi Impor Gula Mentah, PTPN X Siap

Impor gula mentah itu dilakukan guna memenuhi konsumsi gula kristal putih (GKP).


Cerita Pabrik Gula Milik BUMN yang Berumur Lebih dari Satu Abad

5 Juni 2017

Suasana pabrik gula Colomadu lengang pada hari biasa, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. TEMPO/Tulus Wijanarko
Cerita Pabrik Gula Milik BUMN yang Berumur Lebih dari Satu Abad

Sebanyak 74 persen pabrik gula BUMN berusia lebih dari satu abad. Sudah tidak efisien dan perlu peremajaan. Benih tebu baru juga mahal harganya.


PTPN XIII Siapkan Rp 330 Miliar untuk Revitalisasi Pabrik

25 Mei 2017

Pekerja menyortir kelapa sawit yang akan dikirim ke pabrik CPO di kawasan PTPN VIII di Cigudeg, Bogor.  dok Tempo/Arie Basuki
PTPN XIII Siapkan Rp 330 Miliar untuk Revitalisasi Pabrik

Perbaikan pabrik ini bertujuan meningkatkan utilisasi pabrik-pabrik pengolahan yang telah dibangun sejak 1980-an tersebut.


Pemerintah Tetapkan HET Gula Rp 12.500 per Kilogram  

16 Januari 2017

Seorang pedagang sedang menimbang gula pasir di Pasar Senen, Jakarta, Senin (28/12). Menjelang tutup tahun ini, harga gula pasir naik sekitar Rp 2.000 dari kisaran harga Rp 9-10 ribu beranjak menjadi Rp 11-12 ribu. TEMPO/Dinul Mubarok
Pemerintah Tetapkan HET Gula Rp 12.500 per Kilogram  

Penetapan HET dilakukan dengan sudah mempertimbangkan keuntungan yang harus didapat sektor usaha.


Revitalisasi Tiga Pabrik Gula Butuh Investasi Rp 520 Miliar  

16 Oktober 2015

Ilustrsi pabrik gula. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Revitalisasi Tiga Pabrik Gula Butuh Investasi Rp 520 Miliar  

PT PG Rajawali II akan merevitalisasi tiga pabrik gula (PG) dengan kebutuhan investasi sekitar Rp 520 miliar.


RNI Bangun Pabrik Bioetanol Rp 200 Miliar  

16 Oktober 2015

Gedung Rajawali Nusantara Indonesia di kawasan Mega Kuningan, Jakarta. TEMPO/Adri Irianto
RNI Bangun Pabrik Bioetanol Rp 200 Miliar  

RNI akan menghasilkan bioetanol setara bahan bakar minyak.


Kemenperin Alihkan Anggaran Gula untuk Industri Agro

22 Agustus 2015

Sejumlah buruh mengangkut tebu hasil panen untuk dikirim ke pabrik gula saat musim giling perdana tahun ini di kelurahan Kedungkandang, Malang, Jawa Timur, Selasa (29/5). ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Kemenperin Alihkan Anggaran Gula untuk Industri Agro

Anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk revitalisasi pabrik gula PT Perkebunan Nusantara III dari Kementerian Perindustrian.


Investor Gula Siap Masuk Sulawesi Selatan, Ini Syaratnya

28 Juli 2015

Sejumlah buruh mengangkut tebu hasil panen untuk dikirim ke pabrik gula saat musim giling perdana tahun ini di kelurahan Kedungkandang, Malang, Jawa Timur, Selasa (29/5). ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Investor Gula Siap Masuk Sulawesi Selatan, Ini Syaratnya

Menteri Perindustrian Saleh Husin menuturkan ketersediaan dan kesiapan lahan bakal lebih mempercepat realisasi rencana pembangunan pabrik gula kristal putih.


Revitalisasi Pabrik Gula Butuh Dana Rp 25 Triliun  

26 Maret 2015

Seorang pekerja melakukan pengecekan kereta lori pengangkut tebu di Pabrik Gula Rendeng, Kudus, Jateng, Senin (21/5). ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Revitalisasi Pabrik Gula Butuh Dana Rp 25 Triliun  

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan kondisi
pabrik-pabrik gula di Jawa Tengah sangat memprihatinkan.


Membangkitkan Pergulaan Kita

21 Januari 2015

Membangkitkan Pergulaan Kita

Bank Dunia memperkirakan bahwa harga riil gula di pasar dunia (dolar Amerika 2010) pada 2025 akan turun dari US$ 0,37 per kilogram pada 2013 menjadi US$ 0,28 per kilogram. Dengan nilai kurs US$ 1 sama dengan Rp 12.605 saat tulisan ini disusun, harga gula per kilogram di pasar internasional pada 2025 adalah Rp 3.529. Sangat murah!