TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar menyatakan pemerintah akan terus mendorong revitalisasi industri gula. Saat ini tersedia dana untuk revitalisasi baik dari perbankan dan pemerintah.
"Di bank ada sekitar Rp 7 triliun dan Departemen Keuangan Rp 1 triliun untuk back up yang bisa dipakai untuk subsidi bunga dan membantu para petani tebu," kata Mustafa ditemui usai Pencanangan Gerakan Nasional Wakaf Uang di Istana Negara, Jumat (08/01).
Sejauh ini, sudah ada tiga PT Perkebunan Nusantara yang mempunyai perkebunan tebu sudah berencana memanfaatkanya. Bekerja sama dengan Departemen Perindustrian diharapkan, pabrik-pabrik gula baru juga akan muncul sekitar 10-12 pabrik.
Saat ini, harga gula yang cukup bagus diharapkan dapat merangsang para petani dan industri gula untuk lebih gairah meningkatkan revitalisasi pabrik gula atau ekspansi menambah pabrik gula baru. Namun, diharapkan kenaikan harga gula itu terkendali sehingga tidak terlalu memberatkan konsumen.
Kementrian BUMN memprioritas tahun ini untuk melakukan revitalisasi dengan menambah unit pabrik baru, memperbaiki pabrik gula lama, memperbaiki perkebunan tebu, serta manajemennya. Tujuanya agar rendemen dan produktivitas membaik.
Sementara itu, secara umum, semua BUMN sekarang ini diberikan target untuk meningkatkan dividennya. "Saya berikan target jauh lebih tinggi dibanding sebelumnya. Sesuai dengan pesan Presiden untuk kabinet indonesia bersatu II harus ada terobosan, harus ada program ambisius, saya jabarkan ke bawah," katanya.
GUNANTO ES