Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

APMI Targetkan Separuh Pelanggan Ilegal Berkurang

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Asosiasi Penyelenggara Multimedia Indonesia (APMI) mengharapkan dengan sosialisasi yang cukup masif, pelanggan televisi berbayar ilegal akan berkurang sampai separuhnya pada 2010. "Apalagi pemerintah sudah berkomitmen mulai Januari 2010 akan mulai melakukan pemberesan ini," kata Sekerteris Jendral APMI Arya Mahendra Sinulingga di Jakarta hari ini, Rabu (2/12).

Arya mengatakan APMI akan melakukan sosialisasi dan tindakan hukum untuk mengurangi praktik siaran televisi berbayar tanpa izin. "Di Makasar dan Manado kami mengadukan ke polisi dan mendesak pemerintah supaya menertibkan izin," katanya.

Praktik siaran televisi berbayar tanpa izin, ia melanjutkan, telah berkembang dengan jumlah pelanggan mencapai 1,5 juta sampai dua jutaan. Angka ini jauh lebih tinggi dari jumlah pelanggan resmi yang tidak sampai satu juta.

"Mereka beroperasi secara terbuka dan pelanggan bisa bebas berlangganan. Bahkan ada yang sampai punya sales door to door," terangnya. Padahal operator ilegal ini mendapatkan siaran dengan cara mencuri siaran milik operator resmi.

Mereka lalu menyebarkan siaran tersebut dengan harga murah lewat jaringan kabel yang juga dipasangkan secara ilegal ke jaringan kabel resmi milik operator. "Konsumen sebenarnya tahu bahwa itu mencuri," kata Arya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

APMI mengharapkan dengan upaya penertiban yang nantinya akan dilakukan pemerintah, operator-operator ilegal akan menghentikan praktik mereka dan mulai menjalankan usaha secara resmi. "Karena ini menghambat pertumbuhan industri televisi berbayar kalau dibiarkan," katanya.

Apalagi saat ini persebaran siaran televisi ilegal sudah mencakup Papua, Maluku, Manado, Gorontalo, Kalimantan, Sumatera dan lebih dari 2/3 daerah di Jawa. "Kalau tidak ditanggulangi akan seperti industri software dan DVD (bajakan) dan akan mematikan industri itu sendiri," terangnya.

Arya optimistis lewat langkah sosialisasi dan penegakan hukum, praktik ini akan berkurang. "Terbukti di Makasar dan Balikpapan yang dulu paling besar sekarang sudah hentikan penayangan yang ilegal," jelasnya.

KARTIKA CANDRA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

8 jam lalu

Koalisi dari organisasi masyarakat sipil dari Greenpeace Indonesia, Enter Nusantara, dan Market Forces menggelar aksi bersepeda di Car Free Day Jakarta pada Minggu, 5 Mei 2024. Dalam aksi ini mereka meminta agar perbankan berhenti berinvestasi terhadap energi kotor dan beralih ke energi terbarukan. Dok: Istimewa
Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.


Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

1 hari lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.


Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

3 hari lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.


Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Logo Bank Mandiri. Free Vector CDR
Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.


Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

5 hari lalu

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (tengah) didampingi Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana, dan Direktur Retail Mandiri Sekuritas Theodora Manik dalam peluncuran MOST Priority di Jakarta, Jumat (26/5/2023). ANTARA/HO-MandiriSekuritas/pri
Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.


BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

11 hari lalu

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).


Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

16 hari lalu

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin' Mandiri (JLM).


Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

16 hari lalu

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

Bank Mandiri memastikan kondisi likuiditasnya saat ini masih solid, meskipun terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.


Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

16 hari lalu

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Bank Mandiri menempati posisi pertama Top Companies 2024 di Indonesia versi LinkedIn.


Bank Mandiri Kembali Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

18 hari lalu

Bank Mandiri Kembali Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

Bank Mandiri konsisten melengkapi dan mengadopsi berbagai elemen best practices dalam pengelolaan SDM