TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Bank Permata ditetapkan memperoleh peringkat idA+ terhadap obligasi I tahun 2006 senilai Rp 500 miliar. Bank tersebut dinilai sebagai bank yang stabil di antara bank-bank utama.
"Kalau bank kami dapat peringkat itu, berarti bagus. Nanti kalau banyak komentar dikira sombong, yang menilai kan PT Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia)," kata Honggo Wijoyo, Direktur Kredit Bank Permata, Senin (9/11).
Ia menambahkan, dengan peringkat yang diberikan oleh Pefindo, berarti perjalanan keuangan di bank hasil merger dari Bank Bali, Bank Universal, Bank Artamedia, Bank Prima Express, dan PT Bank Patriot tersebut tergolong bagus dan sehat.
Menurut Salyadi Saputra, Direktur Pefindo, hasil peringkat tersebut diberikan berdasarkan data dan informasi dari perusahaan serta laporan keuangan audit per 31 Desember 2008 dan laporan keuangan unaudit per 30 Juni 2009.
Ia menjelaskan, obligor dengan peringkat idA merupakan obligor yang memiliki kemampuan kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial. Kemampuan obligor tersebut cukup terpengaruh oleh memburuknya perkembangan perekonomian, bisnis, dan keuangan.
"Tanda '+' menunjukkan peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan," kata Salyadi.
MUH SYAIFULLAH