TEMPO.CO, Jakarta - Simon Aloysius Mantiri ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Senin, 4 November 2024, menggantikan Nicke Widyawati yang sudah 6 tahun memimpin perusahaan minyak dan gas pelat merah itu.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thorir mengatakan penunjukan Simon sebagai Direktur Utama PT Pertamina diharapkan dapat memberikan terobosan baru.
"Saya rasa ini pimpinan muda, jadi mungkin juga kita bisa dorong terobosan-terobosan lebih luas lagi, lebih efektif lagi," kata Erick di Jakarta, Senin.
Erick mengatakan, Simon telah memiliki pengalaman sebagai Komisaris Utama Pertamina saat menggantikan Basuki Tjahaja Purnama atau yang dikenal sebagai Ahok pada Februari 2024.
Di bawah kepemimpinan Simon, kata Erick, Pertamina akan bekerja lebih maksimal, terlebih dengan terobosan baru.
"Insya Allah saya yakin beliau bisa bekerja lebih maksimal, apalagi dengan terobosan-terobosan yang sudah didiskusikan langsung," ujarnya.
Terkait dengan penggantian Dirut Pertamina, Erick menyampaikan bahwa Nicke Widyawati telah melakukan tugasnya dengan maksimal. Ia juga mengapresiasi prestasi yang didapat Pertamina di masa kepemimpinan Nicke.
"Bu Nicke saya rasa sudah kerja maksimal, 6 tahun (masa kerja) saya rasa. Jarang loh Dirut Pertamina selama itu, jadi saya mengapresiasi kinerjanya," ucap Erick.
Bahlil Titip 3 Hal
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menitipkan tiga hal yang mesti diperhatikan oleh jajaran Direksi dan Komisaris baru PT Pertamina, yakni melakukan eksplorasi migas, reaktivasi sumur tua (idle), serta meningkatkan lifting atau produksi migas dalam negeri.
Menurut dia, perusahaan pelat merah tersebut memiliki peran yang penting dalam produksi migas nasional, mengingat 65 persen minyak merupakan hasil lifting yang diproduksi oleh Pertamina.
"Saya berkepentingan sekali sama Pertamina, karena 65 persen lifting kita itu dikuasai oleh Pertamina, dan secara teknis kan Pertamina nanti koordinasinya dengan Kementerian ESDM. Baik kita akan melakukan eksplorasi, meningkatkan lifting, sumur-sumur idle," kata Bahlil di Jakarta, Senin.
Minggu ini Kementerian ESDM bakal mengundang jajaran Direksi dan Komisaris baru Pertamina tersebut untuk membahas soal optimalisasi lifting migas, sumur-sumur idle, penerapan intervensi teknologi Enchanced Oil Recovery (EOR), serta mendorong melakukan eksplorasi migas.
Pilihan Editor Dugaan Korupsi Impor Gula: Tom Lembong Diperiksa Kejaksaan Besok hingga Temuan BPK