TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule resmi diangkat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Wakil Ketua Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra itu mengisi posisi yang ditinggalkan politikus Partai Gerindra lain, Simon Aloysius Matiri, yang ditunjuk sebagai Direktur Utama Pertamina.
Adapun perombakan susunan direksi ini dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina, pada Senin, 4 November 2024.
Melansir dari Antara, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menyatakan, pengangkatan serta pemberhentian direksi dan komisaris BUMN termasuk Pertamina merupakan kewenangan Pemerintah sebagai pemegang saham yang diwakili oleh Menteri BUMN.
Lantas, seperti apa sebenarnya sosok Mochamad Iriawan atau Iwan Bule yang resmi diangkat jadi Komisaris Utama Pertamina? Berikut rangkuman informasi selengkapnya.
Sosok Iwan Bule
Mochamad Iriawan, atau yang akrab disapa Iwan Bule, merupakan seorang purnawirawan perwira tinggi Polri berpangkat Komisaris Jenderal atau Komjen. Jabatan terakhirnya saat berkarier di kepolisian adalah sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional atau Lemhannas.
Pria kelahiran Jakarta, 31 Maret 1962 ini mendapat nama panggilan bule karena memiliki darah Jerman dari kakeknya, yakni Hermann Karel Schneider. Meski lahir di Jakarta, saat remaja Iwan menyelesaikan pendidikan SMP dan SMA di Bandung sampai 1981.
Anak sulung dari pasangan Mochammad Saleh dan Solihaty ini kemudian melanjutkan pendidikannya di Akademi Kepolisian atau Akpol. Dia pun lulus pada 1984 dengan pangkat perwira pertama dan ditugaskan di Polda Nusa Tenggara Barat.
Dalam kehidupan pribadi, Iwan Bule menikah dengan Novita Ariyanti. Mereka dikaruniai lima anak, yakni Moehamad Probandono Bobby Danuardi yang menjadi polisi, Bianca Lusella Iriawan, Syahbana Bisma Iriawan, Mochamad Nathan Ananda, dan Milad Berryl Iriawan.
Selama berkarier di kepolisian, Iwan Bule tercatat pernah menduduki sejumlah posisi strategis. Salah satunya adalah sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada 2008 saat berpangkat Komisaris Besar Polisi. Saat itu, Iwan pernah menangani kasus besar, yakni pembunuhan kontroversial Nasrudin Zulkarnaen oleh tersangka Ketua KPK Antasari Azhar.
Di awal kariernya sebagai polisi, Iwan banyak ditugaskan di Nusa Tenggara dan Bali. Pada 1987, dia ditunjuk sebagai Wakapolsek Denpasar Kota Polres Denpasar Polda Nusa Tenggara. Lalu pada akhir 1988, dia dipercaya sebagai Kapolsek Sanur Polres Denpasar.
Baru pada 1995 Iwan ditugaskan di Jakarta sebagai Kapolsek Metro Sawah Besar Polres Jakarta Pusat. Lalu dia diangkat jadi Wakapolres Metro Tangerang pada 1997, Pamen Polda Metro Jaya, Kabag Serse Tik Ditserse Polda Jawa Barat, dan Dansat Idik VC Ditserse UM Korserse Polri pada 1999.
Pada tahun 2000, dia jadi Kapolres Tegal, sebelum kemudian diangkat sebagai Irbidops Itwasda Polda Metro Jaya, Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya, dan Kabid Telematika Polda NTT. Pada 2005 dan 2006, Iwan jadi Dir Reskrim Polda NTT dan Ka SPN Purwokerto Polda Jawa Tengah. Lalu pada 2008 Iwan Bule ditunjuk jadi Kabag Lekdik Rodalpers SDE SDM Polri dan Dir Reskrimum Polda Metro Jaya.
Setelah itu, Iwan tercatat menduduki sejumlah posisi strategis di kepolisian. Antara lain sebagai Wadir I/Kam Dan Trannas Bareskrim Polri pada 2009. Dirbinmas Baharkam Polri pada 2010, dan Kapolda NTB 2012.
Setahun berselang, Iwan diangkat menjadi Kapolda Jawa Barat dan mengemban jabatan sebagai Kadivkum Polri mulai 2015. Pada 2016, dia pun dipercaya sebagai Kadiv Propam Polri dan Kapolda Metro Jaya. Menuju pensiun, Iwan Bule ditunjuk menjadi Asisten Operasi Kapolri pada 2017. Dia kemudian dirotasi sebagai Sekretaris Utama Lemhannas pada 2018 sebelum akhirnya purnatugas.
Pada 18 Juni 2018, Iriawan dilantik oleh Mendagri Tjahjo Kumolo menjadi Penjabat Gubernur Jawa Barat menggantikan Ahmad Heryawan hingga 5 September 2018. Pada November 2019, dia dipercaya jadi Ketua Umum PSSI periode 2019-2023.
Setelah bertugas di PSSI, pada 27 April 2023, Iwan Bule memutuskan untuk berkarier di dunia politik dan masuk sebagai kader Partai Gerindra. Saat itu juga, Iwan dipercaya Prabowo Subianto –Ketua Umum Gerindra– menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra.
Hendrik Khoirul dan Balqis Primasari berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Erick Thohir Angkat Iwan Bule jadi Komisaris Utama Pertamina