Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sri Mulyani Klaim Ada 11 Juta Lapangan Kerja Baru dalam Tiga Tahun

image-gnews
Menteri Keuangan Sri Mulyani di acara 8th Annual Islamic Finance Conference (AIFC) di gedung Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat pada Jumat, 4 Oktober 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Menteri Keuangan Sri Mulyani di acara 8th Annual Islamic Finance Conference (AIFC) di gedung Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat pada Jumat, 4 Oktober 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani baru-baru ini menyebut ada 11 juta lapangan kerja baru terbuka dalam tiga tahun terakhir, seiring dengan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun, bendahara negara itu tidak menjabarkan lebih lanjut statistik yang ia kutip. Sebelumnya, Sri Mulyani berbicara tentang isu ramainya terjadi pemecatan massal dalam setahun terakhir.

Meski demikian, ia menjelaskan, masih terdapat pembukaan lapangan kerja baru. Oleh karena itu, ia mengatakan kondisi perekonomian perlu dipandang secara keseluruhan. “Upamanya terjadinya PHK di satu tempat, tapi di sisi lain ada job creation. Menurut statistik, 11 juta lebih dalam tiga tahun terakhir angkatan kerja baru atau lapangan kerja baru terbuka,” kata menteri itu saat ditemui usai acara 8th Annual Islamic Finance Conference (AIFC) di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat, 4 Oktober 2024.

Tadjuddin Noer Effendi, pakar ketenagakerjaan di Universitas Gadjah Mada, mengatakan penting untuk membedakan antara angkatan kerja dan lapangan kerja. “Kalau hanya angkatan kerja dikatakan bertambah 11 juta, itu kan belum tentu bekerja,” kata dia kepada Tempo pada Selasa, 8 Oktober 2024.

Mengutip penjelasan Badan Pusat Statistik (BPS), ada beberapa konsep dasar yang mereka gunakan dalam statistik, yaitu penduduk usia kerja, angkatan kerja, bukan angkatan kerja, penduduk bekerja, dan penduduk pengangguran.

Penduduk usia kerja dibedakan atas dua kelompok, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Adapun, angkatan kerja terdiri dari penduduk usia kerja yang bekerja (untuk mendapatkan penghasilan atau keuntungan) dan pengangguran.

Sedangkan, bukan angkatan kerja terdiri dari penduduk usia kerja yang pada periode rujukan tidak bekerja maupun menganggur. Mereka terdiri dari angkatan kerja potensial, orang yang menginginkan pekerjaan tapi tidak mencari dan tidak bersedia, dan orang yang tidak ingin bekerja. 

Konsep bekerja yang dimaksud adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan tujuan memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam.

Lebih lanjut, Tadjuddin mengatakan angka 11 juta lapangan kerja yang disebut Sri Mulyani perlu dibagi menjadi sektor formal dan informal. Menurut definisi BPS, pekerja formal adalah pekerja berstatus buruh/karyawan/pegawai dan berusaha dibantu buruh tetap. Sedangkan, pekerja informal adalah pekerja berstatus berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas, dan pekerja keluarga atau tidak dibayar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kalau informal memang banyak sekali terjadi, karena orang di sektor informal itu keluar-masuk,” kata dia. “Jadi yang 11 juta kata Bu Sri Mulyani, di mana mereka bekerja? Itu harus ada penjelasan. Kalau tidak, itu menyesatkan, seolah-olah lapangan kerja formal.”

Sri Mulyani memang sempat menyinggung sektor informal dalam penjelasannya. Ia mencontohkan GoJek, platform ojek daring yang mempekerjakan individu sebagai sopir dengan status mitra. “Another thing adalah munculnya kesempatan kerja baru karena sektor digital, seperti GoJek dan yang lain-lain,” kata dia.

Jika ditelisik lebih jauh, angka 11 juta lapangan kerja yang dimaksud Sri Mulyani mungkin merujuk pada Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilakukan oleh BPS sebanyak dua kali dalam setahun, yaitu pada Februari dan Agustus. Sakernas dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia, dengan sampel sebanyak 7.500 blok sensus (BS) atau 75.000 rumah tangga.

Sri Mulyani mengatakan terbukanya 11 juta lapangan kerja itu terjadi dalam tiga tahun terakhir, yang berarti sejak 2021. Menurut hitungan Tempo, angka 11 juta lapangan kerja dapat diraih dengan mengurangi jumlah penduduk yang bekerja pada 2024 dengan 2021.

Menurut Sakernas, jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2024 sebanyak 142,18 juta orang. Sementara, jumlah yang tercatat bekerja pada Februari 2021 sebanyak 131,06 juta orang. Jika dihitung, selisih dari kedua angka tersebut sama dengan tambahan 11,12 juta orang yang bekerja dalam tiga tahun terakhir.

Mengacu pada definisi BPS sebelumnya, penduduk yang bekerja memiliki arti luas. Termasuk dalam angka tersebut ialah pekerja formal berstatus buruh/karyawan/pegawai hingga pekerja informal yang berusaha sendiri, bahkan mereka yang bekerja tanpa dibayar.

Pilihan editor: Jokowi Tiba-tiba Panggil Sri Mulyani ke Istana, Bahas APBN?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Prabowo Pegang Data Perusahaan Nakal yang Bikin Penerimaan Negara Bocor, Sri Mulyani Diajak Basuki Hadimuljono Duet

1 jam lalu

Presiden terpilih dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan sambutan dalam penutupan Kongres III Partai NasDem di JCC, Jakarta, Selasa, 27 Agustus 2024. Kongres III Partai NasDem kembali menetapkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum untuk periode 2024-2029. TEMPO/M Taufan Rengganis
Terkini: Prabowo Pegang Data Perusahaan Nakal yang Bikin Penerimaan Negara Bocor, Sri Mulyani Diajak Basuki Hadimuljono Duet

Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut memegang data ratusan perusahaan nakal yang membuat penerimaan negara mengalami kebocoran hingga Rp 300 T.


Menjelang Purna Tugas, Sri Mulyani Diajak Basuki Hadimuljono Duet Bawakan Lagu 'Menghitung Hari'

4 jam lalu

Duet menteri Kabinet Jokowi, Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono, menyanyikan lagu 'Menghitung Hari' di auditorium Kementerian PUPR, Kamis, 10 Oktober 2024. TEMPO/Ilona
Menjelang Purna Tugas, Sri Mulyani Diajak Basuki Hadimuljono Duet Bawakan Lagu 'Menghitung Hari'

Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono, dua menteri Kabinet Presiden Jokowi, berduet menyanyikan lagu 'Menghitung Hari' menjelang purna tugas


Total Hibah BMN dari PUPR Tembus Rp 374 Triliun, Sri Mulyani: Menteri Basuki Hadimuljono seperti Sinterklas

5 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bertemu dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat mudik ke Semarang. Foto/instagram
Total Hibah BMN dari PUPR Tembus Rp 374 Triliun, Sri Mulyani: Menteri Basuki Hadimuljono seperti Sinterklas

Selama 10 tahun terakhir, Kementerian PUPR telah memberikan hibah barang milik negara atau BMN senilai total Rp 374 triliun.


Pramono Anung Bicara soal Solusi Minimnya Lapangan Kerja

6 jam lalu

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung, saat blusukan dan sosialisasi program dengan warga Kelurahan Wijaya Kusuma, Grogol, Jakarta Barat, pada Kamis, 10 Oktober 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Pramono Anung Bicara soal Solusi Minimnya Lapangan Kerja

Menurut Pramono Anung, pembukaan lapangan kerja kreatif sebagai alternatif yang dilakukan dalam menghadapi seretnya lapangan kerja.


Sri Mulyani Lapor Pelaksanaan APBN ke Jokowi sebelum Pergantian Pimpinan ke Prabowo

6 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 10 Oktober2024. TEMPO/Daniel A. Fajr
Sri Mulyani Lapor Pelaksanaan APBN ke Jokowi sebelum Pergantian Pimpinan ke Prabowo

Menteri Keuangan Sri Mulyani akan memberikan keterangan lebih detail mengenai APBN ini dalam beberapa hari ke depan.


Terkini Bisnis: Cara Mencairkan Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan, Jokowi Tiba-tiba Panggil Sri Mulyani ke Istana

6 jam lalu

Aplikasi Jamsostek Mobile (JMO). Dok. BPJS Ketenagakerjaan
Terkini Bisnis: Cara Mencairkan Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan, Jokowi Tiba-tiba Panggil Sri Mulyani ke Istana

BPJS Ketenagakerjaan adalah lembaga yang memberikan perlindungan bagi para pekerja di Indonesia, salah satunya melalui program Jaminan Hari Tua (JHT).


Jokowi Tiba-tiba Panggil Sri Mulyani ke Istana, Bahas APBN?

8 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani mendatangi Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 22 Agustus 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Tiba-tiba Panggil Sri Mulyani ke Istana, Bahas APBN?

Presiden Jokowi memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani ke Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis.


Calon Bupati Serang Andika Hazrumy: Kuota Lowongan Kerja Diprioritaskan untuk Warga Lokal

22 jam lalu

Calon Bupati  Serang andika Hazrumy bersilaturahmi dengan warga di Desa Sentul, Kecamatan Cikande, Rabu 9 Oktober 2024. Dok Pribadi
Calon Bupati Serang Andika Hazrumy: Kuota Lowongan Kerja Diprioritaskan untuk Warga Lokal

Andika Hazrumy berjanji jika terpilih sebagai bupati akan berkeliling ke industri-industri agar memprioritaskan lapangan kerja kepada warga lokal.


Ketua MA Sebut Sri Mulyani Setujui Kenaikan Gaji Hakim, Besarannya Belum Diketahui

1 hari lalu

Proses audiensi antara Solidaritas Hakim Indonesia, Mahakamah Agung, Komisi Yudisial, Kemenkeu dan Bappenas  rampung pukul 17.00 WIB. Audiensi berlangsung sekitar 3 jam. Senin, 7 Oktober 2024. Tempo/ Jihan Ristiyanti.
Ketua MA Sebut Sri Mulyani Setujui Kenaikan Gaji Hakim, Besarannya Belum Diketahui

Kenaikan gaji hakim sudah diusulkan lima bulan yang lalu.


Menko PMK: Pembukaan Lapangan Kerja Jadi Solusi Penurunan Jumlah Kelas Menengah

1 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy usai pelantikan pejabat di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 11 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Menko PMK: Pembukaan Lapangan Kerja Jadi Solusi Penurunan Jumlah Kelas Menengah

Pembukaan lapangan kerja dianggap menjadi solusi strategis mengatasi penurunan jumlah kelas menengah.