Sementara itu, Ridwan Kamil menyatakan akan berinovasi dengan cara membuat riverway atau transportasi air yang melintasi 13 sungai di Jakarta. Kemudian, dia menyebut perlunya memperluas jalan layang atau flyover.
“Ideologi kedua yang Rido (Ridwan Kamil-Suswono) akan kembangkan selama lima tahun adalah mengurangi pergerakan membangun pusat-pusat pertumbuhan di Ancol, PIK (Pantai Indah Kapuk), Meruya, Kelapa Gading, TB Simatupang,” ucap Ridwan Kamil.
Hal itu, lanjut dia, dilakukan supaya orang yang tinggal di daerah Jakarta Selatan tidak perlu bekerja ke pusat DKI, begitu pula dengan warga di Jakarta Barat dan wilayah lainnya. “Kemudian, kita pergilirkan yang namanya work from home (WFH), Senin industri media, Selasa industri hukum, sehingga mengurangi pergerakan, digabung dengan memfasilitasi pergerakan, insya Allah mengurangi kemacetan,” ujar Ridwan Kamil.
Pramono Anung Sebut Perlu Penyediaan Transjabodetabek
Kemudian, Pramono Anung menyebut Transjakarta tidak cukup untuk mengatasi permasalahan macet di Jakarta. Oleh karena itu, menurut dia, langkah yang perlu dilakukan adalah menyediakan transportasi Transjabodetabek.
“Untuk itu, maka harus diatur dari ujungnya, saya termasuk yang akan membebaskan 15 golongan yang saat ini sudah naik busway gratis, maka mereka naik MRT dan LRT juga gratis, baik dari Bekasi, Tangerang Selatan, Bogor, dari manapun, apabila fasilitas itu ada,” kata Pramono.
Solusi itu, lanjut dia, diperlukan supaya jumlah kendaraan pribadi yang masuk ke Jakarta bisa berkurang. “Yang paling penting untuk mengatasi kemacetan di Jakarta adalah Transjabodetabek, bahkan kalau perlu sampai dengan Puncak dan Cianjur,” ucap Pramono.
Pilihan Editor: Anggota DPRD Evaluasi Lalin Puncak Bogor usai Seorang Wisatawan Meninggal Dunia