Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kepahiang mengimbau masyarakat di Provinsi Bengkulu tidak panik, namun tetap waspada terkait potensi gempa Megathrust Enggano dengan magnitudo maksimal mencapai 8,9.
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu untuk tidak panik terkait isu gempa megathrust, meski kita tahu bahwa memang Bengkulu potensi kegempaan cukup tinggi," kata Pengamat Meteorologi dan Geofisika Madya BMKG Kepahiang Yoki Gustiawan di Kota Bengkulu, Rabu.
Ia menyebutkan Bengkulu memiliki dua segmen potensi gempa yaitu Megathrust Enggano dan segmen Megatrust Mentawai - Pagai bermagnitudo 7,9 yang berdampak langsung di Kabupaten Mukomuko dan Kabupaten Bengkulu Utara.
Jika terjadi gempa Megathrust Enggano, kata dia, maka dampak yang dapat dirasakan oleh masyarakat berupa tsunami. Namun diharapkan gempa tersebut tidak terjadi.
"Untuk daerah Bengkulu ada segmen Megathrust Enggano, memang berpotensi berdasarkan kajian yang telah dilakukan. Namun kapan bisa terjadinya, kita tidak tahu. Tapi kita tetap waspada dan selalu berdoa. Sebab semuanya kembali ke Yang Kuasa dan tidak ada yang tahu kapan terjadinya," ujar Yoki.
Dengan adanya potensi tersebut, Yoki mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya yang bermukim di kawasan pantai, jika terjadi gempa dengan durasi yang lama untuk segera mengevakuasi mandiri tanpa harus menunggu aba-aba dari pemerintah atau pihak lain, serta selalu memastikan bahwa informasi kegempaan benar-benar dari instansi resmi BMKG.
BPBD Pasaman Barat Survei Bangunan Bertingkat
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat menggandeng Pusat Kajian Bencana Universitas Negeri Padang (UNP) melakukan survei awal bangunan bertingkat guna melihat kelayakan antisipasi dampak gempa.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Pasaman Barat Zulkarnain di Simpang Empat, Selasa, mengatakan pengecekan dilakukan di gedung DPRD, kantor bupati, Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Nagari dan Dinas Pendidikan.
Menurutnya berdasarkan surat Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar Nomor 300.23/810.A/BPBD/ 2024 tentang himbauan asesmen gedung di lingkungan pemerintah provinsi dan kabupaten se-Sumbar maka BPBD Pasaman Barat hari ini telah melakukan survei awal beberapa gedung pemerintah di lingkungan Pemkab Pasaman Barat.
"Gedung yang dicek itu memiliki gedung bertingkat baik lantai satu dan lantai tiga," katanya.
Menurutnya setelah dilakukan pengecekan maka selanjutnya pihak tenaga ahli mengambil sampel awal terhadap gedung tersebut untuk dilaksanakan pengkajian di pusat kajian bencana UNP.
Ia menilai asesmen ini perlu dilaksanakan guna mengurangi resiko bencana gempa karena Sumatera Barat secara umum dan Pasaman Barat secara khusus adalah daerah yang dekat dengan sumber gempa seperti 8 segmen gempa di Sumbar dan gempa megathrust di sepanjang pantai Sumbar yang berpotensi sewaktu-waktu dapat menyebabkan bencana gempa bumi dan tsunami.
Ketua Tim Pusat Kajian Bencana UNP Rusnardi berharap pihak Pemkab Pasaman Barat dapat mendukung kegiatan ini sehingga terkait kerentanan dampak bencana gempa bumi terhadap gedung pemerintah dan gedung pelayanan publik dapat dilakukan asesmen.
"Antisipasi harus kita lakukan dalam upaya pencegahan korban jika suatu saat terjadi gempa. Sampel bangunan itu akan kita kaji dan akan kita sampaikan ke Pemkab Pasaman Barat," katanya.
Pasaman Barat mengalami gempa pada 2022 yang mengakibatkan ratusan rumah warga terdampak termasuk bangunan Pemkab Pasaman Barat.
Pilihan Editor Soal Penutupan PLTU Suralaya, Ini Beda Pandangan antara Luhut dan Menteri ESDM Arifin Tasrif