Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemenparekraf Soroti Darurat Sampah di Yogyakarta, Berdampak Buruk terhadap Pariwisata

Reporter

Editor

Aisha Shaidra

image-gnews
Tumpukam sampah di tengah pembatas jalan Affandi atau Gejayan Kota Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tumpukam sampah di tengah pembatas jalan Affandi atau Gejayan Kota Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyoroti persoalan sampah yang tidak terkelola di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).  Adyatama Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya mengatakan persoalan sampah dan lingkungan akan berdampak buruk terhadap sektor pariwisata Yogyakarta.

Nia mendorong pemerintah daerah segera membereskan persoalan sampah yang tidak terkelola tersebut. "Pariwisata itu esensinya adalah kenyamanan, dan kenyamanan itu salah satunya, ya, harus bersih," kata Nia saat menggelar konferensi pers secara daring, Senin, 12 Agustus 2024.

Nia mengakui maraknya sampah yang dibuang di pinggir jalan di Yogyakarta dalam beberapa bulan terakhir menjadi sorotan. Dia menyebut Yogyakarta darurat sampah juga viral di media sosial. "Kenapa kami mengangkat isu ini, karena ini cukup viral dan pengelolaan sampah ini sangat penting untuk pariwisata," ujarnya.

Penjabat Walikota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan sampah yang tidak terkelola di DIY bermula ketika pemerintah menutup TPA Piyungan yang sudah overkapasitas pada akhir Mei 2024.  Saat ini, kata dia, pengelolaan sampah diserahkan kepada kota/kabupaten lewat Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu atau TPST. 

Singgih mengakui pemerintah kota dan kabupaten di Yogyakarta belum mampu mengelola sampah secara mandiri karena keterbatasan infrastruktur. "Kota/kabupaten belum siap. Apalagi kota Yogyakarta yang luas wilayahnya 32,8 KM2, padat penduduk, ini kalau mengelola sampah sendiri akan kesulitan karena lahannya tidak ada," kata Singgih.

Singgih mengatakan Kota Yogyakarta menghasilkan 260 ton sampah dalam sehari. Namun yang terkelola dan bisa diangkut ke TPST baru 110 ton. Sisanya menumpuk di depo-depo pembuangan dan bertebaran di sejumlah ruas jalan di Yogyakarta.

Dia mengatakan saat ini Pemerintah Kota Yogyakarta dan pelaku industri pariwisata terus mengupayakan pengurangan sampah. "Yang sudah berhasil mengolah sampah di industri pariwisata itu di Phoenix Hotel, itu sampah diolah selesai di hotel itu dengan teknologi sangat sederhana," kata Singgih.

Singgih mengklaim telah melibatkan kampung-kampung wisata, pelaku industri dan pengelola hotel untuk mengelola sampah secara mandiri. Dia menyebut pemerintah juga berupaya melobi badan usaha untuk memberikan dana CSR untuk pengelolaan sampah. "Bahkan kami ketuk pintu langsung ke CSR, jadi ada salah satu kampung wisata yang diberi CSR oleh Phoenix Hotel. Upaya ini kemudian juga direplikasi ke hotel-hotel lainnya," ujar Singgih.

Rp 20 Miliar untuk Kelola Sampah

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah Kota Yogyakarta telah menghabiskan anggaran hingga puluhan miliar rupiah pasca pengelolalan sampah dilakukan secara terdesentralisasi oleh kota/kabupaten. "Sekarang untuk menangani sampah  butuh anggaran lebih besar," kata Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, Kamis, 8 Agustus 2024.

Aman merinci, untuk pengelolaan 200 ton sampah kini biaya pengelolaan yang harus dikeluarkan sudah mencapai sekitar Rp 20 miliar dari sebelumnya hanya sekitar Rp 4 miliar. Hal ini disebabkan naiknya biaya pengelolaan sampah yang dulu dilakukan di TPA Piyungan dengan sistem open dumping berkisar Rp 78 ribu per ton lalu melonjak menjadi Rp 450 ribu per ton. 

Meski ditutup permanen, sebagian area TPA Piyungan kembali difungsikan untuk menampung sampah sembari rampungnya infrastruktur baru pengolahan sampah di kabupaten/kota di Yogyakarta.

Bengkaknya biaya pengolahan sampah itu tak sebanding dengan pemasukan anggaran dari retribusi sampah Kota Yogyakarta. Aman mengatakan retribusi sampah per ton hanya Rp 3 miliar. “Target retribusi dengan sistem desentralisasi sampah hanya Rp. 6 miliar, tetapi belanja untuk sampah mencapai Rp 20 miliar,” ujar Aman.

Anggota Komisi C DPRD Kota Yogyakarta, Sigit Wicaksono, mengkritisi besarnya anggaran pengelolaan sampah tersebut. Sebab dia melihat masih banyak sampah bertebaran dan menumpuk di pinggir jalan. "Saat ini depo-depo masih penuh, pembuangan sampah liar masih marak, anggaran yang ada bisa dioptimalkan ke situ," kata dia.

Pribadi Wicaksono berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan editor: Wamentan Luncurkan Food Estate Mini di Desa Sena Deliserdang Sumut

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemda DIY Ingin Akhiri Penularan HIV pada 2030, Dorong Masyarakat Ikuti Deteksi Dini Gratis

26 menit lalu

Sejumlah mahasiswa memegang pita merah dalam kampanye peduli HIV/AIDS di Sichuan, Cina, (01/12). REUTERS/Stringer
Pemda DIY Ingin Akhiri Penularan HIV pada 2030, Dorong Masyarakat Ikuti Deteksi Dini Gratis

Pengecekan atau deteksi dini HIV bisa dilakukan di 18 Puskesmas dan 13 rumah sakit di Yogyakarta. Layanan ini bahkan dibuka beberapa puskesmas.


Tim Mahasiswa ITB Latih Warga Desa Kawasan IKN Kelola Sampah Secara Mandiri

12 jam lalu

Suasana pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) terlihat dari Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat, 13 September 2024. Komisi V DPR RI menyetujui penyesuaian pagu anggaran tahun 2025 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan penambahan anggaran sebesar Rp40,59 triliun untuk mendukung pembangunan IKN khususnya pengembangan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). ANTARA/M Risyal Hidayat
Tim Mahasiswa ITB Latih Warga Desa Kawasan IKN Kelola Sampah Secara Mandiri

Kelompok mahasiswa ITB melatih warga di area IKN di Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, untuk mengelola sampah secara mandiri.


Re-Skewer, Atasi Limbah Tusuk Sate dengan Program Daur Ulang

1 hari lalu

Pedagang sate/Boolet
Re-Skewer, Atasi Limbah Tusuk Sate dengan Program Daur Ulang

Chief Executive Officer Boolet Cindy Susanto mengajak para pedagang sate untuk mendaur ulang limbah tusuk sate menjadi barang bernilai lebih.


Branding City Of Festival, Jurus Yogyakarta Kukuhkan Jadi Destinasi Wisata Utama

2 hari lalu

Gelaran Wayang Jogja Night Carnival di kawasan Tugu Yogyakarta Senin petang 7 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Branding City Of Festival, Jurus Yogyakarta Kukuhkan Jadi Destinasi Wisata Utama

Meski tak memiliki destinasi alam, Kota Yogyakarta tiap tahun sukses menjadi tujuan wisata utama.


Yogyakarta Dorong Warganya Bersedia Daftarkan Koleksi Naskah Kuno, Ini Alasannya

2 hari lalu

Seorang pengalih media menyelesaikan pengalihwahanaan naskah kuno di Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Salemba, Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2024. Sebanyak 6.700 dari total 12.700 naskah kuno yang ada di Perpusnas telah selesai dialihwahanakan dari konvensional menjadi digital sebagai upaya optimalisasi tempat penyimpanan, keamanan dari berbagai bentuk bencana, serta meningkatkan resolusi gambar dan file menjadi lebih stabil. ANTARA/Fauzan
Yogyakarta Dorong Warganya Bersedia Daftarkan Koleksi Naskah Kuno, Ini Alasannya

Pemerintah Kota Yogyakarta mendorong warganya yang memiliki koleksi naskah kuno didaftarkan ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta.


Kisah Calon Guru Besar Unpam 13 Tahun Hidup di Gerobak dan Profil Perancang Maung MV3 Garuda Pindad di Top 3 Tekno

2 hari lalu

Udin Ahidin, 48 tahun, Doktor Ilmu Manajemen yang kini tengah proses menjadi Guru Besar di Universitas Pamulang (Unpam). ISTIMEWA
Kisah Calon Guru Besar Unpam 13 Tahun Hidup di Gerobak dan Profil Perancang Maung MV3 Garuda Pindad di Top 3 Tekno

Topik tentang calon guru besar Unpam, Udin Ahidin, 13 tahun hidup di gerobak menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


Pasca Ricuh Prawirotaman Yogya, Belasan Outlet hingga Kafe Penjual Miras Ditutup

2 hari lalu

Petugas gabungan kepolisian dan Satpol PP di Yogyakarta menutup unit usaha penjual minuman keras tak berizin dan menyita ribuan botol minuman beralkohol dalam operasi Rabu-Kamis, 30-31 Oktober 2024. (Dok. istimewa)
Pasca Ricuh Prawirotaman Yogya, Belasan Outlet hingga Kafe Penjual Miras Ditutup

Sejumlah kafe outlet, hingga toko yang menjual minuman beralkohol atau minuman keras (miras) di Yogyakarta mulai ditutup satuan polisi pamong praja (Satpol PP) Kamis 31 Oktober 2024.


Begini Usul Menteri Hanif Atasi Ribuan Ton Sampah Sisa Makanan di TPST Bantargebang

2 hari lalu

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq bersama Sekda Provinsi Jakarta Joko Agus Setyono dan Dinas Lingkungan Hidup Jakarta dalam kunjungan kerja ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Ahad, 27 Oktober 2024. TEMPO/Defara
Begini Usul Menteri Hanif Atasi Ribuan Ton Sampah Sisa Makanan di TPST Bantargebang

Dari total 7-8 ribu ton sampah harian yang berakhir di TPST Bantargebang, separuhnya adalah sisa makanan.


Yogyakarta Bersih Miras, Sultan HB X Tenggat Kabupaten-Kota Lakukan Ini Dalam 2 Pekan

3 hari lalu

Ribuan santri menggerudug Markas Polda DIY menuntut kasus pengeroyokan santri diusut dan menekan peredaran miras di Yogyakarta, Selasa, 29 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Bersih Miras, Sultan HB X Tenggat Kabupaten-Kota Lakukan Ini Dalam 2 Pekan

Upaya Yogyakarta mewujudkan kenyamanan dan keamanan sebagai Kota Wisata, Kota Budaya, dan Kota Pelajar dari pengaruh buruk minuman keras atau miras kian ditindaklanjuti serius


11 Kota Terkotor di Indonesia Berdasarkan Penilaian Adipura 2017-2018

3 hari lalu

Sampah tersebut berasal dari hulu sungai yang terbawa arus hingga ke pantai. TEMPO/Fachri Hamzah
11 Kota Terkotor di Indonesia Berdasarkan Penilaian Adipura 2017-2018

Permasalahan sampah masih menjadi kendala di perkotaan. Lantas, di mana sajakah kota terkotor di Indonesia? Ini informasinya.