Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Akhirnya Muhammadiyah Terima Konsesi Izin Tambang, Sebelumnya DPD IMM DIY Sarankan Menolak

image-gnews
Produksi batu bara Indonesia masih sesuai rencana kerja pemegang izin pertambangan minerba. Data Ditjen Minerba pada 2018 mencatat, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Minerba Rp 50 triliun, melampaui target Rp 32,1 triliun.
Produksi batu bara Indonesia masih sesuai rencana kerja pemegang izin pertambangan minerba. Data Ditjen Minerba pada 2018 mencatat, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Minerba Rp 50 triliun, melampaui target Rp 32,1 triliun.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas blak-blakan menjelaskan alasan pihaknya akhirnya memutuskan menerima izin tambang.

Salah satunya, kata Anwar, agar Muhammadiyah bisa mengelola tambang dengan baik dan benar, sesuai dengan yang nilai-nilai dari ajaran agama. "Semestinya ormas keagamaan ini diberi kesempatan mengelola tambang. Agamanya dibawa dalam proses pengolahan tambang," ujarnya saat dihubungi pada Rabu malam, 24 Juli 2024.

Ia memastikan, pengelolaan tambang oleh ormas keagamaan bakal berbeda dengan tambang yang dikelola para kapital. Sebab, nilai-nilai dari ajaran agama, seperti kebersamaan maupun saling memedulikan itu harus ditumbuhkembangkan oleh ormas-ormas keagamaan.

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta atau DP IMM DIY menyatakan bahwa Muhammadiyah justru akan memperparah krisis lingkungan yang berimbas pada krisis sosial jika menerima tawaran tersebut.

“Kami merekomendasikan Muhammadiyah untuk segera menyatakan penolakan terhadap pemberian konsesi pertambangan yang jelas-jelas akan memperpanjang krisis sosial-ekologis dan berdampak buruk pada warga yang terkena dampak langsung dari tambang batu bara,” demikian bunyi poin ketiga sikap DPD IMM DIY yang dirilis pada 28 Juni 2024.

IMM DIY pun mendesak pemerintah untuk mencabut aturan yang memungkinkan organisasi massa atau ormas keagamaan mengelola tambang di Indonesia.

“Aturan ini bertentangan dengan regulasi di atasnya dan sarat dengan kepentingan politik transaksional,” bunyi poin kesatu sikap DPD IMM DIY. Selain itu, DPD IMM DIY menolak kelanjutan aktivitas tambang ekstraktif di Indonesia dan mendesak Muhammadiyah untuk turut serta dalam upaya pemulihan lingkungan hidup. 

Profil Awal Terbentuknya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) adalah salah satu organisasi mahasiswa di Indonesia yang berafiliasi dengan Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. IMM didirikan dengan tujuan untuk mendukung misi Muhammadiyah dalam menciptakan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan nilai-nilai Islam. Sejak awal pembentukannya, IMM telah menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri, baik dalam aspek intelektual, spiritual, maupun sosial.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dikutip dari laman  stkipaisyiyahriau.ac.id, IMM didirikan pada tanggal 14 Maret 1964 di Yogyakarta. Pembentukan IMM dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk memiliki organisasi mahasiswa yang mampu menjadi perpanjangan tangan Muhammadiyah di kalangan mahasiswa. Saat itu, Muhammadiyah sudah memiliki beberapa organisasi otonom seperti Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, dan Pemuda Muhammadiyah, namun belum ada organisasi khusus yang menaungi mahasiswa.

Inisiatif untuk mendirikan IMM berasal dari beberapa tokoh Muhammadiyah dan akademisi yang melihat pentingnya peran mahasiswa dalam menyebarkan dan mengimplementasikan nilai-nilai Islam di lingkungan kampus dan masyarakat luas.

Salah satu tokoh penting dalam pembentukan IMM adalah Prof Dr Abdul Kahar Muzakkir, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Majelis Pendidikan dan Kebudayaan Muhammadiyah. Selain itu, dukungan juga datang dari Prof. Dr. Hamka, seorang ulama dan cendekiawan terkemuka, serta tokoh-tokoh Muhammadiyah lainnya.

Pertemuan pertama untuk membahas pembentukan IMM diadakan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, yang dihadiri oleh beberapa mahasiswa Muhammadiyah dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta. Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa organisasi ini akan diberi nama Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan akan berfungsi sebagai wadah untuk mengembangkan potensi mahasiswa Muhammadiyah dalam bidang keagamaan, intelektual, dan sosial.

Pada awal pembentukannya, dikutip dari immakasassar.or.id, IMM menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam maupun luar. Di dalam, ada tantangan untuk menyatukan visi dan misi dari berbagai kelompok mahasiswa Muhammadiyah yang tersebar di berbagai perguruan tinggi. Di luar, IMM harus beradaptasi dengan dinamika politik dan sosial Indonesia pada saat itu, yang penuh dengan pergolakan dan perubahan.

Namun, berkat semangat dan dedikasi para pendirinya, IMM berhasil melewati tantangan-tantangan tersebut dan mulai membangun basis yang kuat di berbagai kampus. Kegiatan-kegiatan IMM pada awal berdirinya banyak berkisar pada diskusi-diskusi intelektual, kajian keislaman, dan aksi-aksi sosial. IMM juga aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan, baik di tingkat lokal maupun nasional, dan menjalin hubungan dengan organisasi mahasiswa lainnya.

Seiring berjalannya waktu, IMM terus berkembang dan semakin mengukuhkan perannya sebagai organisasi mahasiswa yang berpengaruh di Indonesia. Dengan berbagai program dan kegiatan yang inovatif, IMM berhasil menarik minat banyak mahasiswa untuk bergabung dan berkontribusi dalam berbagai bidang. Hingga kini, IMM tetap konsisten dengan visinya untuk menciptakan mahasiswa yang memiliki integritas, pengetahuan, dan kepedulian sosial yang tinggi.

Pilihan Editor: Anwar Abbas Blak-blakan Soal Alasan Muhammadiyah Akhirnya Terima Izin Tambang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ganjar Baca Peluang Kemenangan Hasto Wardoyo di Tengah Basis Muhammadiyah Yogyakarta

4 jam lalu

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo. TEMPO/Oton
Ganjar Baca Peluang Kemenangan Hasto Wardoyo di Tengah Basis Muhammadiyah Yogyakarta

Yogyakarta dikenal memiliki basis massa besar dari kalangan Muhammadiyah. Bagaimana peluang Hasto Wardoyo di Pilkada Yogyakarta.


Sekum Muhammadiyah Abdul Mu'ti Pilihan Prabowo Jadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah

2 hari lalu

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2024. Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang bakal menjadi calon Menteri/Kepala Lembaga negara untuk pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sekum Muhammadiyah Abdul Mu'ti Pilihan Prabowo Jadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah

Sekum Muhammadiyah Abdul Mu'ti ditunjuk Prabowo menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Bagaimana respons pakar pendidikan?


Jelang Pilkada, Muhammadiyah Keluarkan Fatwa Haram Risywah Politik

2 hari lalu

Ketua PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas, dalam podcast Bocor Alus Tempo di UGM, Yogyakarta, 26 Agustus 2024. (Youtube@tempo.co)
Jelang Pilkada, Muhammadiyah Keluarkan Fatwa Haram Risywah Politik

PP Muhammadiyah mengeluarkan fatwa haram untuk politik uang dalam Pilkada 2024. Muhammadiyah menyoroti pentingnya menjaga integritas demokrasi.


Busyro Tanggapi Abdul Mu'ti Bakal Jadi Menteri: The Right Man on The Right Job

2 hari lalu

Ketua PP Muhammadiyah yang juga mantan Ketua KPK, M. Busyro Muqoddas. TEMPO/M Taufan Rengganis
Busyro Tanggapi Abdul Mu'ti Bakal Jadi Menteri: The Right Man on The Right Job

Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Busyro Muqoddas menanggapi Abdul Mu'ti yang akan menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah


Profil Abdul Mu'ti, Sekum PP Muhammadiyah yang Dapat Jatah Menteri Prabowo

2 hari lalu

Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti. Muhammadiyah.or.id
Profil Abdul Mu'ti, Sekum PP Muhammadiyah yang Dapat Jatah Menteri Prabowo

Ini profil Abdul Mu'ti, Sekum PP Muhammadiyah yang ditunjuk Prabowo menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.


Bakal Jadi Menteri Pendidikan Dasar, Ini Riwayat Pendidikan dan Karya Abdul Mu'ti

2 hari lalu

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2024. Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang bakal menjadi calon Menteri/Kepala Lembaga negara untuk pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. TEMPO/M Taufan Rengganis
Bakal Jadi Menteri Pendidikan Dasar, Ini Riwayat Pendidikan dan Karya Abdul Mu'ti

Abdul Mu'ti saat ini berstatus sebagai Guru Besar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


Rekam Jejak Abdul Mu'ti, Sekum PP Muhammadiyah yang Bakal Jadi Menteri Pendidikan Dasar

3 hari lalu

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2024. Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang bakal menjadi calon Menteri/Kepala Lembaga negara untuk pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. TEMPO/M Taufan Rengganis
Rekam Jejak Abdul Mu'ti, Sekum PP Muhammadiyah yang Bakal Jadi Menteri Pendidikan Dasar

Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti diperkirakan akan menempati pos Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah di Kabinet Prabowo.


Setelah Dapat Izin Tambang, NU dan Muhammadiyah Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2024. Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang bakal menjadi calon Menteri/Kepala Lembaga negara untuk pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. TEMPO/M Taufan Rengganis
Setelah Dapat Izin Tambang, NU dan Muhammadiyah Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo

Presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil 49 nama calon menteri, terlihat beberapa di antaranya merupakan petinggi NU dan Muhammadiyah.


Kata Pengamat Soal Sosok Abdul Mu'ti yang Bakal Isi Kursi Menteri Pendidikan Dasar

3 hari lalu

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2024. Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang bakal menjadi calon Menteri/Kepala Lembaga negara untuk pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kata Pengamat Soal Sosok Abdul Mu'ti yang Bakal Isi Kursi Menteri Pendidikan Dasar

Pengamat menyebut Abdul Mu'ti punya rekam jejak yang baik di bidang pendidikan. Ini peluang yang baik untuk perbaiki tata kelola pendidikan.


MA Cabut Izin Tambang Nikel PT GKP di Wawonii Sultra, Ini Tanggapan Warga dan LSM

6 hari lalu

Ilustrasi pengadilan. Shutterstock
MA Cabut Izin Tambang Nikel PT GKP di Wawonii Sultra, Ini Tanggapan Warga dan LSM

PT GKP seharusnya sudah kehilangan semua legitimasi untuk melanjutkan operasi tambang nikel di Pulau Wawonii, Sulawesi Tenggara.