TEMPO.CO, Medan - PT Hutama Marga Waskita atau Hamawas, anak usaha PT Hutama Karya (Persero) melaksanakan serangkaian Uji Laik Fungsi (ULF) di dua ruas Jalan Tol Kualatanjung-Tebingtinggi-Parapat atau Kutepat. Dua ruas itu terdiri atas ruas Indrapura–Kualatanjung (Seksi 2) sepanjang 10,15 kilometer dan ruas Tebingtinggi-Serbelawan-Sinaksak (Seksi 3 dan 4) sepanjang 45,4 kilometer.
Direktur Utama PT Hutama Marga Waskita Dindin Solakhuddin dalam keterangan tertulisnya mengatakan, ULF dilaksanakan pada 10-12 Juli 2024. Hal ini dilakukan untuk menguji spesifikasi teknis persyaratan dan perlengkapan jalan untuk memastikan telah sesuai standar, baik dari sisi keselamatan lalu lintas maupun kualitas tol.
"Setelah rangkaian uji spesifikasi dilaksanakan, hasilnya dibahas pada rapat pleno Senin mendatang," kata Dindin, Sabtu, 13 Juli 2024.
Hamawas berterima kasih atas dukungan berbagai pihak terhadap percepatan penyelesaian pembangunan dan berharap kedua ruas segera beroperasi sehingga tercipta jaringan konektivitas yang lebih luas di Sumatera Utara. Kedua ruas tol itu akan menghubungkan jalur tulang punggung Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dan jalur feeder menuju Pelabuhan Kualatanjung dan Danau Toba.
"Kedua ruas ini memangkas waktu tempuh Medan-Kualatanjung dari dua jam menjadi satu jam. Begitu juga Medan menuju Sinaksak, dari tiga jam, dengan adanya jalan tol menjadi 1,5 jam," kata Dindin.
Pengamat ekonomi Gunawan Benjamin mengatakan, kehadiran ruas tol yang menghubungkan ke berbagai JTTS terutama Kutepat merupakan hal positif yang harus didukung oleh pemerintah setempat. Pasalnya, ruas tol diyakini meningkatkan percepatan dan menekan biaya logistik sehingga perekonomian tumbuh dengan baik.
Begitu juga dengan pariwisata Danau Toba yang diharapkan semakin meningkat jumlah pengunjungnya sehingga berdampak pada peningkatan devisa kabupaten-kabupaten penyangga.
”Ruas Kutepat membantu pertumbuhan ekonomi Sumut, tidak hanya fokus pada Kota Medan, daerah lain juga mendapat pemerataan perekonomian. Terhubung ke Pelabuhan Kualatanjung dan Danau Toba, bisa menjadi gerbang utama pertumbuhan ekonomi di Sumut,” kata Gunawan.
Ia berharap pembangunan jalan tol ini akan terus dilanjutkan oleh pemerintah. Sebab, dengan adanya jalur tol, akan semakin mengundang investor dan menciptakan iklim bisnis yang baik sehingga pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi semakin kencang.
"Membangun kelas layanan perhotelan supaya tercipta pertumbuhan ekonomi bukan hanya dari industri manufaktur, namun juga di bidang pariwisata ke depannya," kata Gunawan.
Pilihan Editor: Hutama Karya Minta Tambahan PMN Rp1 Triliun untuk Pembangunan Tol Trans Sumatera