TEMPO Interaktif, Pemerintah segera mewaspadai pasokan beras dari ancaman dampak fenomena El Nino yang diperkirakan akan terjadi di Indonesia.
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan kewaspadaan ditingkatkan hingga akhir tahun atau kuartal keempat 2009. "Saat ini tidak ada masalah, tapi perlu diantisipasi untuk akhir tahun," ujarnya ditemui di puncak perayaan Hari Anak Nasional di Dunia Fantasi, Jakarta (23/7).
El Nino adalah fenomena alam yakni meningkatnya suhu muka laut di sekitar Pasifik Tengah dan Timur sepanjang ekuator di atas nilai rata-ratanya. Fenomena El Nino dapat menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia berkurang hingga berpotensi menimbulkan kekeringan panjang di Indonesia. Curah hujan berkurang dapat membuat kebakaran hutan dan asap yang ditimbulkannya cepat meluas.
Mari menuturkan musim kemarau yang berkepanjangan dapat menganggu masa tanam padi sehingga dikhawatirkan menganggu pasokan beras. "Ini harus diantisipasi, harus diwaspadai apakah musim kemarau mempengaruhi masa tanam di kuartal terakhir," katanya. Kebakaran lahan, tambahnya juga dapat mengganggu distribusi dan pengadaaan beras dalam negeri. "Ini akan terus kami waspadai," tambahnya.
Sebelumnya Pemimpin negara Asia Tenggara beserta Cina, Jepang, dan Korea Selatan (ASEAN+3) sepakat membentuk cadangan beras bersama sebagai antisipasi dampak El Nino. Dengan cadangan ini diharapkan tak ada negara yang kekurangan beras. Setiap negara anggota diminta menyetorkan beras dalam jumlah tertentu, meski demikian belum diputuskan berapa jumlah yang harus diserahkan.
VENNIE MELYANI