Dia menjelaskan setidaknya dengan pola dan tingkah laku dalam mencintai, menjaga, serta merawat laut, masyarakat dapat mengurangi pemakaian kantong plastik sekali pakai. Seperti kantong kresek, minum tidak menggunakan botol-botol plastik. Dan minum bisa disiasati dengan membawa tumbler yang airnya diisi dari galon.
Dalam pertemuan itu, Susi mengajak supaya sering berkunjung ke pantai, membersihkan pantai, sembari menikmati alamnya dengan melihat suasana laut. Menurut dia, aktivitas itu dapat membuka wacana dan wawasan dan akan mengetahui bahwa udara dan air laut lebih sehat.
Menurut dia, 79 persen wilayah Indonesia adalah laut. "Dari sana kita bisa kaya, sehat, dan maju. Jika kita merawat dan mengelolanya dengan baik," kata Susi. "Ayo, mulai mencintai laut!"
Susi merintis karir sebagai pebisnis di bidang perikanan. Terutama dalam bisnis di bidang perikanan, ia melihat Pangandaran sebagai daerah penghasil ikan. Di situ dia memulai bisnisnya, membeli ikan dan menjualnya ke restoran. Selanjutnya ia mendirikan maskapai penerbangan.
Tempo menyebut Susi sebagai pengusaha yang sukses tanpa gelar sarjana. Dia hanya mengantongi ijazah sekolah menengah pertama sebelum akhirnya memutuskan keluar dari sekolah pada tingkat sekolah menengah atas.
Susi mendirikan pabrik pengolahan ikan bernama PT ASI Pudjiastuti Marine Product pada 1996. Dengan produk unggulan berupa lobster dengan merek "Susi Brand". Pada 2004, Susi memutuskan membeli sebuah Cessna Caravan seharga Rp 20 miliar untuk mengirimkan lobster dan ikan segar ke Jepang dan Amerika.
Dalam hidupnya, Susi memiliki hobi bermain paddle board. Ia biasa berselancar selama empat jam dari pukul 06.00 atau 07.00. Dalam sepekan ia bisa tiga-empat kali beraktivitas dengan papan selancarnya di laut Pangandaran. "Enak, sepi partainya. Enggak ada turis, enggak ada orang," kata Susi, seperti dikutip majalah Tempo, 5 Maret 2020.
Pilihan Editor: Ada Eks Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti, Berikut Sederet Kandidat yang Muncul di Pilgub Jawa Barat 2024