TEMPO.CO, Jakarta -Hasil sigi Upah Layak Jurnalis 2024 oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta ditaksir Rp 8,334,542. Dalam temuan sigi ini, ada responden yang mengakui pernah mendapat potongan gaji hingga Rp 3 juta.
Ketua Divisi Advokasi dan Ketenagakerjaan AJI Jakarta, Irsyan Hasyim mengatakan survei ini ada 13 persen responden mengaku perusahaan memotong gaji mereka. Potongan itu dari nominal terendah Rp 200 ribu hingga tertinggi Rp 3 juta. Irsyan menyebut fenomena pemotongan gaji ini juga belakangan menimpa kru di media nasional CNN Indonesia. “Kondisinya relate dengan survei yang dilakukan AJI Jakarta,” kata Irsyan dalam peluncuran Upah Layak Jurnalis 2024 di Wisma Tempo, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu, 22 Juni 2024. Adapun, 87 persen responden mengaku tak pernah mendapat potongan gaji dari perusahaan.
Kabar pemotongan gaji karyawan CNN Indonesia ini mengapung setelah beredar warkat Pernyataan Sikap Bersama dari karyawan media itu. Dalam surat yang diterima Tempo, para karyawan mengeluh atas sikap direksi yang menyunat gaji mereka tanpa sosialisasi karena kondisi finansial yang tak baik.
Sementara itu, Irsyan mengatakan survei upah layak ini menjadi program rutin yang digelar organisasinya. Selain kebebasan pers, Irsyan menyebut AJI juga turut memperjuangkan kesejahteraan jurnalis. “Survei upah layak ini bagian dari komitmen AJI untuk merawat organisasi dan memperjuangkan upah layak jurnalis,” kata Irsyan.
Irsyan menyebut survei ini juga bagian dari upaya merekam profesionalisme jurnalis di tengah tantangan rezim. Profesionalisme ini, kata dia, selalu berkelindan dengan kesejahteraan jurnalis. “Profesionalisme jurnalis dan kesejahteraan mereka dengan tantangan rezim yang tiap kali pemerintahan berbeda,” kata dia.
Dalam survei yang digelar pada Mei 2024 ini melibatkan 91 responden yang berasal dari kalangan jurnalis dengan masa kerja di kisaran 1-3 tahun. Secara komposisi 63 persen responden adalah laki-laki, sedangkan 37 persen perempuan. Keseluruhan responden ini berasal dari media Televisi sebanyak 21 persen, Radio sebanyak 3 persen, Cetak sebanyak 11 persen, dan Online sebanyak 65 persen.
Hasil sigi Upah Layak Jurnalis 2024 ini juga merekam jumlah pendapatan responden tiap bulan. Hasilnya, ada 79 persen responden mengaku mendapat upah sebesar Rp 4-6 juta tiap bulan, 13 persen mendapat upah Rp 2-4 juta tiap bulan, 4 persen mendapat upah di bawah Rp 10 juta, 3 persen mendapat upah Rp 1-2 juta tiap bulan, dan 1 persen mendapat upah per page views atau pembaca artikel.
Dari hasil upah itu, ada 85 persen menjawab penghasilan mereka tiap bulan tidak layak, 13 persen layak, dan 2 persen tidak menjawab. Meski demikian, dari pertanyaan adanya kenaikan gaji dari perusahaan tiap tahun, ada 95 persen responden mengaku tak mendapati adanya kenaikan gaji dan 5 persen mengaku ada kenaikan.
Tim survei Upah Layak Jurnalis 2024 ini membagi lima jenis pengeluaran per jurnalis tiap bulan. Pengeluaran itu meliputi untuk makan sebesar Rp 2,683,623, tempat tinggal dan keperluan rumah sebesar Rp 1,248,981, sandang sebesar Rp 680,218, kebutuhan lain sebesar Rp 2,535,876, dan cicilan gadget Rp 428,222.
Dari aneka pengeluaran itu total kebutuhan jurnalis pada 2024 sebesar Rp 7,576,857 dengan alokasi tabungan sebesar 10 persen Rp 7,57,686. Angka ini masih di bawah hasil survei upah layak, yaitu Rp 8,334,542.
Pilihan editor: Survei AJI: 85 Persen Jurnalis di Jakarta Tak Dapat Upah Layak