TEMPO.CO, Jakarta - Puncak Acara Dies Natalis Politeknik Tempo ke-3 yang jatuh pada 9 April lalu digelar hari ini, Selasa 30 April 2024. Dies Natalis Politeknik Tempo kali ini mengambil tema “Kreativitas Cerdas Tanpa Batas” dihadiri segenap civitas akademika Politeknik Tempo dan 20 anak yatim-piatu dari Panti Asuhan Mizan Amanah.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Tempo Media Group Arif Zulkifli mengatakan saat Politeknik Tempo didirikan, para founding fathers bertujuan untuk mewariskan nilai-nilai dan idealisme Tempo kepada generasi penerus. "Saya lihat mengolah sekolah vokasi Tempo sudah bisa berjalan sesuai dengan nilai-nilai yang baik,” kata Arif yang biasa disapa Azul.
Sementara Ketua Yayasan Rumah Edukasi Tempo yang menaungi Politeknik Tempo, Herry Hernawan, mengingatkan sebentar lagi kampus kreatif ini akan meluluskan angkatan pertama. “Tiga tahun tidak terasa, tahun depan bisa wisuda semoga lulusan ini harus bisa siap kerja, kreatif dan mandiri," kata dia.
Puncak acara Dies Natalis Politeknik Tempo juga menghadirkan keynote speaker Goenawan Mohammad, pendiri Tempo Media. Adapun panelis dalam diskusi adalah Lestari Nurhajati, Wakil Rektor IV London School of Public Relations (LSPR) sekaligus aktivis Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi), dan Wakil Direktur bidang Akademik Politeknik Tempo, Muhammad Nur Hidayat.
"Kreativitas itu tidak diajarkan tetapi dilatih. Kreatif itu bebas. Bebas dalam arti bahwa kita bisa bebas berpendapat. Jika kita tidak kreatif, maka tidak aktif. Tapi, tentu saja terlebih dulu harus mengutamakan etika," papar Goenawan Mohamad atau biasa disapa GM.
Sementara Lestari, dalam paparannya yang berjudul "Navitasi Digital: Membangun Masyarakat yang Sadar Teknologi”, menjelaskan literasi digital adalah proses untuk menganalisis. Japelidi merangkum ada 10 kompetensi literasi digital yakni mengakses, menyeleksi, memahami, menganalisis, memverifikasi, mengevaluasi, mendistribusikan, memproduksi, berpartisipasi, dan berkolaborasi.
Selanjutnya: “Kalau hanya beberapa yang kita jalankan berarti kita belum memberikan...."