INFO BISNIS – Produk pinjaman Kredit Cepat (KECE) dari BRI di Agen BRILink, berhasil membantu sejumlah warga yang membutuhkan modal usaha, seperti salah satu warga Desa Bancak, Kabupaten Pati, Safitriani.
Safitriani ingin menunjang kebutuhan keluarganya dengan berjualan ayam kampung. Ide memulai usaha jual beli ayam kampung muncul karena melihat para pedagang yang sering kali kesulitan mendapatkan ayam kampung. Safitriani yang mempunyai kenalan peternak ayam kampung di pelosok yang tidak memiliki akses untuk menjualnya ke kota, melihat peluang usaha ini.
"Dari situ awalnya, kemudian saya mulai memasok ayam kampung ke warung-warung," ujarnya.
Perjalanan Safitriani dalam memulai usaha dibantu oleh produk kredit atau pinjaman ultra mikro bernama KECE yang memiliki plafond hingga Rp10 juta. Pinjaman ini dapat diakses masyarakat melalui AgenBRILink yang menjadi mitra UMi.
"Persyaratannya mudah cukup e-KTP saja. Prosesnya juga cukup mudah dan cairnya cepat, saya cuma butuh waktu 4 hari kerja langsung cair," kata Safitriani.
Pada awalnya, Safitriani mendapat pinjaman sebesar Rp2 juta. Dana tersebut digunakan untuk modal usaha jual beli ayam kampung. Satu bulan berlalu, dirinya bisa mengumpulkan omzet sekitar Rp3 juta.
"Yang pinjam Rp2 juta kemarin saya sudah lunas, sekarang pinjam lagi Rp5 juta karena mau lebaran, jadi permintaan ayam juga meningkat," kata dia.
Safitriani mengaku sangat terbantu dengan program pinjaman KECE. Sebab, berkat program tersebut, dia tidak lagi bergantung pada pendapatan suami yang tidak menentu. "Pinjaman KECE ini sangat membantu saya untuk mengembangkan usaha. Apalagi saya masih punya dua anak yang masih sekolah dan harus dibiayai," katanya.
Safitriani berterimakasih atas program KECE dari BRI tersebut. Ia berharap, program ini masih akan terus berlanjut.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengatakan, perseroan akan terus mendorong pemberdayaan segmen Ultra Mikro sebagai upaya mengakselerasi ekonomi Indonesia secara optimal.
“Terbukanya akses pembiayaan bagi usaha UMi akan memberikan fleksibilitas dan daya adaptasi yang baik bagi pengembangan usaha,” kata Supari.
Menurutnya, mendekatkan jangkauan inklusi keuangan pada segmen Ultra Mikro dapat membuka ruang tumbuh usaha menjadi lebih luas sehingga saving capacity pun ikut meningkat.(*)