TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi menjelaskan pentingnya penyelenggaraan 10th Asia Pasific Spectrum Management Conference (APSMC) 2024, guna meningkatkan pengelolaan spektrum frekuensi radio di kawasan Asia Pasifik.
Agendanya meliputi persiapan konvergensi jaringan satelit dan terestrial, landasan untuk 6G, WiFi-6E - WiFi-7, Highthroughput Satellite NGSO-GSO, dan komunikasi langsung ke perangkat.
Budi berujar agenda prioritas Indonesia saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum. Ia berharap pelaksanaan APSMC 2024 menjadi katalisator di tiap negara untuk berinovasi, terutama dengan hadirnya IMT-2030 (6G) dan satelit baru.
"Diskusi mengenai kedua teknologi ini perlu diprioritaskan karena merupakan hasil dari World Radio-Communication Conference (WRC) 2023, dan merupakan salah satu isu utama yang akan dibahas pada WRC 2027," kata Budi dilansir dari laman Kominfo pada Selasa, 23 April 2024.
Budi menyatakan pemerintah Indonesia memiliki kebutuhan dalam pengembangan kebijakan yang berhubungan dengan perizinan, lelang, dan penetapan harga spektrum frekuensi radio.
Ia berharap forum tersebut memberikan kesempatan kolaborasi dan berbagi wawasan. Lalu menghasilkan regulasi yang komprehensif seiring perkembangan teknologi telekomunikasi. Sehingga teknologi dapat diakses oleh semua orang dan memberdayakan masyarakat di seluruh dunia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kemenkominfo, Ismail mengatakan kegiatan itu bisa meningkatkan kualitas layanan telekomunikasi di Indonesia.
"Karena kita tahu negara kita sudab agak sedikit tertinggal kualitas layanannya dibanding negara lain di dunia bahkan di Asia Tenggara," ucapnya dilansir dari laman Kominfo pada Senin, 22 April 2024.
Ismail menjelaskan spektrum frekuensi radio menjadi sumberdaya penting bagi operator seluler untuk meningkatlan kapasitas dan kualitas layanan. Sehingga perlu ketersediaan yang memadai guna penyelenggaran mobile broadband.
Acara itu dihadiri Sekretaris Jenderal Asia-Pacific Telecommunity (APT) Masanori Kondo, Ketua APG-23 Kyu-Jin Wee, dan Rektor Universitas Telkom Adiwijaya, serta Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia Sarwoto Atmosutarno.
Pilihan Editor: Kemenkominfo Awasi Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada MotoGP Mandalika 2023