TEMPO.CO, Solo - Direktur Utama PT Jasamarga Jogja-Solo Rudy Hardiansyah membuka secara resmi jalan tol fungsional Solo-Yogyakarta untuk ruas Boyolali hingga Klaten resmi dibuka untuk para pemudik Lebaran 2024 mulai hari ini Jumat, 5 April 2024. Pada hari pertama dibukanya jalan tol itu, jumlah kendaraan yang melintas diperkirakan rata-rata sekitar 10 ribu unit setiap hari.
"Angka itu didapat dari prediksi perhitungan jumlah kendaraan yang keluar dari gerbang tol (GT) exit Colomadu, Karanganyar, sebanyak 22 ribu kendaraan. Sehingga diprediksi 50 persennya akan masuk ke jalan tol fungsional tersebut," ujar Rudy ketika ditemui awak media seusai pembukaan jalan tol fungsional Solo-Yogyakarta di lokasi, Jumat, 5 April 2024.
Rudy memastikan jalan tol fungsional Solo-Yogyakarta itu siap menyambut para pemudik. Jalur tersebut saat ini telah dilengkapi dengan rambu-rambu lalu lintas meskipun untuk sementara ini masih portabel.
"Secara keseluruhan jalan tol yang dibuka secara fungsional ini sudah dapat dilalui," katanya.
Namun dibukanya jalan tol itu hanya dimulai pada pukul 6.00 hingga 17.00 WIB mengingat jalur itu belum dilengkapi dengan marka penerangan. Dengan dibukanya jalan tol fungsional Solo-Yogyakarta sepanjang 22 kilometer itu, pihaknya mengharapkan kemacetan lalu lintas di masa arus mudik maupun arus balik Lebaran 2024 dapat terurai sehingga dapat memangkas waktu jarak tempuh.
"Diharapkan dengan dibukanya jalan tol fungsional ini dapat membantu pemudik memangkas waktu jarak tempuh sekaligus mengurai kepadatan arus lalu lintas mulai dari bundaran Tugu Kartasura, Sukoharjo hingga jalur arteri jalan raya Solo-Jogja," katanya.
Dalam pembukaan jalan tol fungsional Solo-Yogyakarta itu, Rudy juga didampingi oleh Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Boyolali Ajun Komisaris Besar Polisi Petrus Parningotan Silalahi. Menurut Petrus, untuk wilayah Boyolali yang dilalui di jalan tol fungsional itu sepanjang 6 km.
"Untuk batas kecepatan kendaraan dibatasi maksimal hanya 40 kilometer per jam karena sebagian jalur masih belum sempurna pembangunannya," kata Petrus.
Pilihan Editor: Sidang Sengketa Pilpres: Apa Kata 4 Menteri tentang Bansos Jokowi?