TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat menggelar Silaturahmi dan Capacity Building UMKM Tahun 2024 guna meningkatkan kapasitas pelaku usaha mikro kecil dan menengah di NTB, 25-27 Maret 2024. Peningkatan kapasitas tersebut melibatkan para UMKM Binaan dan UMKM Mitra Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB. Tidak hanya UMKM Binaan, BI NTB juga melibatkan UMKM Mitra yang merupakan binaan dari Dinas Perindustrian NTB, PT Amman Mineral dan PT PLN.
Sektor UMKM memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 57,14 persen atau senilai dengan Rp7.034,14 triliun dengan serapan tenaga kerja hingga 96,92 persen dari total tenaga kerja. Namun demikian masih banyak UMKM yang belum memadai. Dalam acara tersebut, BI NTB menggelar sejumlah pelatihan seperti "Pelatihan Pencatatan Keuangan melalui Aplikasi SIAPIK (Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan)", "Pelatihan Sertifikasi Halal, Sosialisasi Produk Pembiayaan Lembaga Keuangan dan Fasilitas Business Matching Pembiayaan", "Pelatihan Fundamental Bisnis UMKM dan UMKM Go Digital", "Coaching Clinic dan Kurasi Modest Fashion" serta Focus Group Discussion (FGD) Pengelola Halal Value Chain di Provinsi NTB.
Pelatihan-pelatihan tersebut di antaranya diisi oleh Wignyo Rahadi (CEO dan Founder Tenun Gaya) dan Jaya Setiabudi (Founder Yuk Bisnis). Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Berry Arifsyah Harahap, di antaranya menyoroti perlunya penyelarasan program pengembangan UMKM konvensional dengan program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di NTB.
"Sebagai upaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi secara inklusif di NTB,’’ katanya di Mataram, Rabu, 27 Maret 2024.
Hal ini tidak terlepas dari besarnya potensi ekonomi dan keuangan syariah di Provinsi NTB baik dari sisi pariwisata, pengembangan ekonomi berbasis masjid, pengembangan ekonomi berbasis pesantren hingga pengembangan dana sosial syariah. UMKM kini dituntut untuk melakukan ragam inovasi dari sisi hulu ke hilir dalam hal perkembangan teknologi digital.
Untuk itu menurut Berry, Bank Indonesia berupaya mendorong akselerasi transformasi digital UMKM melalui sejumlah langkah. Seperti pemanfaatan digital farming pada sektor pertanian untuk peningkatan kapasitas produksi, efisiensi biaya, dan perluasan akses pasar. BI juga mendorong onboarding UMKM dalam rangka perluasan akses pemasaran UMKM dan Pondok Pesantren melalui kanal pemasaran digital.
Pilihan Editor: PIK 2 dan BSD Menjadi PSN Diduga Terkait Pilpres, Ini Tanggapan Pengamat