Tak cuma itu, Prabowo-Gibran mencantumkan isu ketenagakerjaan dalam program kerja Asta Cita 4 yang berbunyi "memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas. Dalam Asta Cita 4, Prabowo-Gibran membawa misi penguatan sistem peningkatan kualitas SDM. Keduanya berjanji meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui berbagai pelatihan kerja yang tersertifikasi.
Balai Latihan Kerja (BLK) pun menjadi salah fokus dalam program paslon nomor urut 2 ini. Prabowo-Gibran bakal merevitalisasi BLK dengan penerapan berbasis kompetensi kriya dan seni kreatif guna meningkatkan kualitas tenaga kerja agar produktif dan berdaya saing.
Isu ketenagakerjaan selanjutnya dimuat dalam agenda pengembangan hilirisasi untuk pusat pertumbuhan ekonomi baru. Misi tersebut masuk dalam program kerja Asta Cita 5. Dalam dokumen visi-misinya, Prabowo-Gibran mengatakan bahwa melalui hilirisasi dan industrialisasi, Indonesia dapat mengonversi komoditas dasar menjadi produk berdaya saing tinggi. Dengan begitu, dapat menciptakan lebih banyak pekerjaan yang berkualitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.
"Kami, Prabowo-Gibran, berkomitmen untuk melanjutkan dan mengembangkan program industrialisasi dan hilirisasi dengan membangun infrastruktur secara berkeadilan, dengan mengutamakan akses terhadap kawasan industri, lahan produksi pertanian, perikanan, dan perkebunan, dengan mengutamakan penyerapan tenaga kerja lokal," demikian salah satu bunyi poin dalam Asta Cita 5 di dokumen visi-misi Prabowo-Gibran.
Pilihan Editor: Keliru, Ombudsman: Rekomendasi Impor Bawang Putih Harusnya Diterbitkan Bapanas, Bukan Kementan