Untuk proyeksi tahun depan, kata Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih diperkirakan belum membaik. Sebagaimana yang diperkirakan oleh lembaga-lembaga internasional.
"Masih di sekitar 5 persen atau bahkan di bawah 5 persen. Maka, ini adalah satu yang perlu kita terus jaga. Baik optimisme, juga ada sense of realism dari sisi optimisme kita," kata Sri Mulyani.
Apabila dilihat dari sisi asumsi makro, tutur Menkeu, inflasi Indonesia tercatat 2,75 persen secara tahunan atau year on year. Sementara, asumsi sebelumnya adalah 2,8 persen. Nilai tukar rupiah pada level Rp 15.645 per dolar AS secara year to date. Kurs ini lebih tinggi dari asumsi sebelumnya, yakni Rp 15 ribu.
Sedangkan suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun berada di level 6,64 persen. Angka ini lebih rendah dari asumsi APBN dan lebih rendah dari realisasi APBN tahun 2023.
"Kami berharap ini akan tetap terjaga dengan tentu saja outlook fiskal yang harus tetap terjaga stabil dan kredibel, yang akan memberikan fondasi bagi stabilitas suku bunga kita," kata Sri Mulyani.
Pilihan Editor: Belanja Pemerintah Sentuh Rp 470 T, Didorong Pemilu