TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sempat menyebut peran besar partainya dalam memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024. Itu sebabnya ia mengusulkan Partai Beringin itu dapat jatah menteri sebanyak lima kursi di kabinet jika Prabowo jadi presiden.
"Saya sampaikan ke Pak Prabowo soal kontribusi Golkar karena kita menang di 15 provinsi. Itu berarti kita kontribusi 25 persen dari kemenangan 58 persen. Jadi, kalau 25 persen, kalau bagi-bagi, ya banyak-banyak sedikit bolehlah. Kita sebut lima (posisi menteri) itu minimal, tetapi kalau dihitung proporsi 25 persen, room (ruang) masih banyak," kata Airlangga saat menggelar syukuran keberhasilan Partai Golkar di Kabupaten Badung, Bali, Jumat, 15 Maret 2024.
Dalam kabinet pemerintahan Presiden Jokowi saat ini, Golkar sebagai pengusung utama selain PDIP, mendapat empat kursi, yang tiga di antaranya di bidang ekonomi yakni Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Investasi Luhut B Panjaitan, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Satu kursi lainnya ditempati Dito Ariotedjo sebagai Menpora.
Menanggapi permintaan jatah lima menteri dari Partai Golkar, Gibran saat ditemui di Solo, Jawa Tengah, Senin, 18 MAret 2024, mengatakan bahwa hal itu belum dibicarakan. "Untuk masalah menteri dan lain-lain dibicarakan lagi, didiskusikan lagi," katanya seperti dikutip Antara.
Menurut dia, hal itu akan ditentukan oleh Prabowo Subianto selaku calon presiden, dan sejauh ini belum ada pembicaraan terkait susunan kabinet.
Disinggung mengenai keterlibatan Presiden Jokowi untuk penyusunan kabinet mendatang, ia mengatakan, "Belum ada pembicaraan ke sana. Kalau untuk masalah itu ya selama ini diskusi dengan saya dan Pak Prabowo, antara kami berdua."
Pilihan Editor Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?