TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) Dony Oskaria mengatakan manajemen holding BUMN sektor pariwisata itu sejalan dengan pernyataan calon presiden Prabowo Subianto untuk melepas bisnis perhotelan milik badan usaha milik negara dan menyerahkannya ke swasta.
“Khusus InJourney kami merasa itu sejalan ya, kebijakan yang ada baik dari Presiden (Joko Widodo) maupun bapak Menteri Erick Thohir,” kata Dony saat ditemui di Taman Mini Indonesia Indah pada Jumat, 8 Maret 2024.
Dony mengatakan, sejak dulu semua perusahaan BUMN bahkan yang tidak bergerak di bidang perhotelan itu punya hotel.
“Nah karena itu Pak Erick berpikir hotel itu harus dikonsolodasikan (dalam In Journey). Kenapa dulu itu semua orang pengen punya hotel,” ujarnya.
Dia mencontohkan sebelum dikonsolidasikan ke InJourney, Patra (Pertamina) dan Adi Karya (BUMN karya) serta BUMN lainnya memiliki hotel. Untuk itu, kata Dony, In Journey akan mengkonsilidasi hotel-hotel BUMN dan mengklasifikasikannya menjadi bintang 4, bintang 5 dan bintang 3.
"Kemudian kami membentuk hospitality fund untuk (dikerjasamakan) dengan sektor swasta,” ujarnya.
Hal itu dilakukan agar pengelolaannya berjalan secara profesional.
“Karena itu kami memfokuskan menyelesaikan proses transisi ini. Fund-nya akan mengajak dan menggandeng swasta untuk mengelola bersama-sama. Intinya semua yang disampaikan sejalan dengan apa yang kami lakukan hari ini,” ujarnya.
Sebelumnya Menteri Pertahanan sekaligus Calon Presiden (Capres) nomor urut dua Prabowo Subianto menyebut negara tidak perlu hotel yang dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal ini dia sampaikan ketika menjadi pembicara Mandiri Investment Forum 2024 di Hotel Fairmont, Jakarta pada Selasa, 5 Maret 2024. Namun demikian, dia meminta pendapat Menteri BUMN Erick Thohir yang juga hadir dalam agenda tersebut.
“Menurut saya, kita tidak membutuhkan hotel milik negara. Bagaimana menurut Anda, Pak Erick? Saya meminta saran Anda. Saya ingin meminta persetujuan yang rasional dan masuk akal,” kata Prabowo dalam acara Mandiri Investment Forum 2024 di Hotel Fairmont pada Selasa, 5 Maret 2024.
DESTY LUTHFIANI
Pilihan Editor: Cara Mengajukan Permohonan Golongan Tidak Wajib Lapor SPT Tahunan