TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi menyebut harga beras secara bertahap mulai menurun menjelang Ramadan 2024. Penurunan harga beras itu terjadi seiring akan masuknya masa panen.
"Harga (beras) akan mulai terkoreksi seiring berjalannya panen yang angkanya kurang lebih 3 sampai 3,5 juta ton dari kebutuhan kita 2,5 sampai 2,6 juta ton," katanya dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idul Fitri, di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Pusat, pada Senin, 4 Maret 2023.
Dia menyatakan bahwa harga gabah hari ini berada di rata-rata Rp 7.040 atau menurun dari yang sebelumnya mencapai lebih dari Rp 8.000. Akibat harga gabah yang menurun, ujarnya, harga beras juga secara otomatis akan terkoreksi sekitar Rp 2.000.
"Agar mudah menghitungnya, harga gabah dikali dua. Jadi angkanya sekitar Rp 14.000," ucapnya. Dengan begitu, menurut dia, harga beras akan kembali sesuai dengan harga eceran tertinggi atau HET.
Arief mengatakan, bahwa saat ini ada sejumlah daerah yang mulai panen, misalnya di Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Sragen, Ngawi, Demak, Grobogan, Lampung, dan Sumatera Selatan.
Menurut dia, untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan jelang Ramadan 2024, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak salah satunya pelaku usaha pangan. Ia juga mengungkapkan, bahwa perlu adanya sinergi dan kerja sama dengan seluruh kepala daerah untuk menjaga harga pangan.
"Ada tiga hal. Gerakan harga murah, bersinergi dengan tim pengendali inflasi daerah, dan pemantauan harga pasar di induk, tradisional, maupun ritel modern," katanya.
Harga pangan jelang Ramadan versi PIHPS
Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional dari Bank Indonesia mencatat kenaikan harga pangan menjelang Ramadan 2024. Per Rabu, 28 Februari 2024, hampir seluruh komoditas mengalami lonjakan harga, mulai dari beras, cabai, daging, hingga minyak goreng.
Harga rata-rata nasional beras medium sebesar Rp 15.900 per kilogram atau naik 1,92 persen dari sehari sebelumnya. Sedangkan harga beras medium atau kualitas super 1 sebesar Rp 17.200 per kilogram atau naik 1,47 per kilogram.
Harga cabai merah besar juga naik sebesar 4,27 persen menjadi Rp 76.850 per kilogram. Cabai merah keriting pun naik 2,9 persen menjadi Rp 70.950 per kilogram. Namun, cabai rawit hijau tercatat turun 2,69 persen menjadi Rp 52.450 per kilogram dan cabai rawit merah turun 3,82 persen menjadi Rp 69.300 per kilogram.
Kemudian, harga daging kualitas super 1 naik 0,14 persen menjadi Rp 138.300 per kilogram dan daging sapi kualitas 2 naik 0,08 persen menjadi Rp 129.300 per kilogram. Gula pasir juga naik 0,27 persen menjadi Rp 18.300 per kilogram.
Minyak goreng curah juga tercatat naik 0,93 persen menjadi Rp 16.250 per kilogram. Sedangkan minyak goreng kemasan bermerek 1 naik 0,48 persen menjadi Rp 20.850 per kilogram dan minyak goreng kemasan bermerek 2 naik 0,26 persen menjadi Rp 19.350 per kilogram.
Pilihan Editor: Serikat Guru Tolak Prabowo Alihkan Dana BOS untuk Makan Siang Gratis: Tidak Berpihak pada Pendidikan