TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyerahkan 30 sertifikat tanah secara door to door kepada warga di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
"Penyerahan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan kepastian hukum dan meningkatkan nilai ekonomi tanah bagi masyarakat," kata AHY, Rabu, 28 Februari 2024.
Ia berharap, dengan sertifikat ini, warga dapat memiliki kepastian hukum atas tanah yang mereka miliki dan memanfaatkannya untuk kegiatan ekonomi, seperti mengajukan pinjaman modal usaha.
Warga penerima sertifikat di Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda Sayid Muhammad Al Attas menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya.
"Pemerintah telah mempermudah proses sertifikasi tanah. Terima kasih khususnya kepada Menteri AHY yang telah hadir langsung menyerahkan sertifikat ini," katanya. Proses sertifikasi tanah yang cepat dan tanpa biaya ini, ia harapkan dapat terus berlanjut, sehingga masyarakat dapat lebih mudah dalam mengurus berbagai keperluan terkait tanah mereka.
AHY juga berjanji memberantas mafia tanah. Ia juga menyatakan bahwa tidak ada yang bisa melawan hukum di Indonesia, termasuk para mafia tanah.
"Kalau ada masyarakat, apalagi masyarakat kecil yang dizalimi, yang akhirnya dibikin susah oleh para mafia tanah, kita akan bela habis," tutur AHY di Samarinda, dikutip dari keterangan tertulis pada Kamis, 29 Februari 2024. "Tentunya kita akan berantas mafia tanah ini. Kita harus tegas."
AHY berharap kehadiran Kementerian ATR/BPN bisa benar-benar memberi jaminan kepastian hukum. Sebab selain untuk masyarakat, pemberian kepastian hukum hak atas tanah dilakukan demi menarik investor untuk menanam modal. Menurut AHY, hal tersebut bermanfaat karena dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Kalau ada investor ingin datang ke Indonesia dan mereka tahu tersedia lahan yang clean and clear dan punya kepastian hukum, mereka bisa dengan nyaman menanam uang dan modalnya di sini," ungkap AHY. "Ekonomi akan bergerak, rakyat juga akan senang karena akan terbuka lapangan kerja."
Pilihan Editor Bank Indonesia Perkirakan Ekonomi Global 2024 Lebih Lemah dari Tahun Lalu