Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bisnis Perbankan RI Dinilai Prospektif, Ini Alasannya

image-gnews
Wadirut Bank Mandiri Alexandra Askandar. Foto: Instagram/@xandra_askandar
Wadirut Bank Mandiri Alexandra Askandar. Foto: Instagram/@xandra_askandar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Alexandra Askandar, mengklaim bisnis perbankan Indonesia masih cukup prospektif meski berada di tengah gejolak ekonomi dan geopolitik global. 

“Kami melihat hal ini tidak semata-mata karena ada sesuatu yang kita khawatirkan, malah karena pemulihan ekonomi deposan mulai mulai menggunakan dananya untuk konsumsi dan kebutuhan investasi,” ujar Alexandra dalam acara CNBC Economic Outlook 2024, dikutip melalui CNBC TV, Kamis, 29 Februari 2024.

Menurut dia, hal ini tercermin dari pertumbuhan kredit yang mulai menunjukkan pemulihan ekonomi cukup baik, meski Dana Pihak Ketiga (DPK) masih di bawah ekspektasi.

Penurunan DPK, terutama valuta asing, menurutnya dipicu oleh menurunnya kinerja perdagangan. Meski begitu, pemulihan ekonomi Indonesia ini berdampak positif pada Non-Performing Loan (NPL) yang tetap rendah dan peningkatan Net Interest Margin (NIM).

"Ini tentunya memberikan optimisme termasuk harapan ke depan dengan menurunnya suku bunga yang bergeser di semester kedua tahun 2024," tuturnya. “Hal ini kami harapkan memberikan optimisme pada pelaku ekonomi yang akan memberikan prospek yang baik kepada industri perbankan.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lebih lanjut, Sandra mengatakan Bank Mandiri saat ini sudah lebih siap jika relaksasi kredit dikurangi. Dia mengaku perseroan terus melakukan assessment dan stress test dari berbagai aspek.

"Di Bank Mandiri sendiri, LAR (Loan to Asset Ratio) itu saat ini sudah lebih rendah dibandingkan sebelum Covid-19. Hal ini menjadi indikator utama bahkan kita sudah siap kembali ke masa sebelum pandemi, di mana relaksasi dikurangi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," katanya.

Pilihan Editor: Disebut Ikut Susun Kabinet Prabowo, Jokowi: Kok Tanya Saya



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

17 jam lalu

Koalisi dari organisasi masyarakat sipil dari Greenpeace Indonesia, Enter Nusantara, dan Market Forces menggelar aksi bersepeda di Car Free Day Jakarta pada Minggu, 5 Mei 2024. Dalam aksi ini mereka meminta agar perbankan berhenti berinvestasi terhadap energi kotor dan beralih ke energi terbarukan. Dok: Istimewa
Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.


Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

1 hari lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.


Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

3 hari lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.


Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

5 hari lalu

Logo Bank Mandiri. Free Vector CDR
Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.


Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

5 hari lalu

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (tengah) didampingi Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana, dan Direktur Retail Mandiri Sekuritas Theodora Manik dalam peluncuran MOST Priority di Jakarta, Jumat (26/5/2023). ANTARA/HO-MandiriSekuritas/pri
Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.


Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

6 hari lalu

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. TEMPO/Adinda Jasmine
Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.


Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.


BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

11 hari lalu

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).


Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

15 hari lalu

Bank Jepara Artha. Dok: BPR
Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?


OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

15 hari lalu

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Tempo/Tony Hartawan
OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.