TEMPO.CO, Jakarta - Otorita Ibu Kota Nusantara atau Otorita Ibu Kota Negara (IKN) menyebut rencana pembangunan Kebun Raya IKN atau botanical garden masih dalam pembahasan. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengatakan hal tersebut baru didiskusikan bersama investor, termasuk Konsorsium Nusantara.
Salah satu hal yang dibahas, kata Agung, adalah soal rencana peraturan pemberian donasi pemberian sumbangan, serta skema penghasilan bruto dari hasil donasi tersebut. Sebab botanical garden bukanlah proyek investasi komersial.
"Skema pembangunan botanical garden akan menggunakan skema donasi karena ini tidak sepenuhnya investasi yang bersifat komersial, tapi untuk penciptaan area hijau di IKN," kata Agung dalam media briefing virtual pada Selasa, 27 Februari 2024.
Agung mengatakan penyaluran donasi bakal dilakukan melalui online single submission (OSS). Karena itu, bakal ada kolaborasi antara Kementerian Keuangan,Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atau Kementerian Investasi, hingga Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
"BKPM terkait OSS, ATR/BPN terkait hak atas tanahnya," tutur Agung.
Kebun Raya IKN atau botanical garden merupakan salah proyek yang bakal dibangun oleh Konsorsium Nusantara. Konsorsium Nusantara senndiri dipimpin oleh Bos Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan. Konsorsium ini melibatkan Salim Group, Astra Group, Alfamart Group, Sinarmas, Barito Pacific, Adaro, Pulau Intan, Mulia Group dan Kawan Lama Group. Adapun khusus untuk proyek kebun raya ini, Djarum dan Wings memastikan akan turut serta, setelah sebelumnya disebut ikut dalam sejumlah proyek komersial lain di bawah naungan Konsorsium Nusantara.
RIRI RAHAYU
Pilihan Editor: Kenaikan Harga Komoditas Pangan Kerap Terjadi Jelang Ramadan, Tahun Ini Beras Lebih Cepat