TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Zulkifli Rasyid mengatakan harga beras di seluruh daerah naik. Ia mengatakan harga beras medium mencapai Rp 15 ribu per kilogram. Sedangkan beras premium menembus Rp 20 ribu per kilogram.
"Kalau kita mau jujur, semua daerah harga beras naik. Tapi kalau di Jakarta ya alhamdulillah aman karena ada beras Bulog," kata Zulkifli saat ditemui Tempo di kantornya, Jakarta Timur pada Rabu, 21 Februari 2024.
Dia mengungkapkan, menipisnya pasokan menjadi salah satu penyebab kenaikan harga beras di daerah-daerah. Terlebih, menurut dia, penyaluran beras Bulog di daerah masih terhambat sehingga tak secepat di DKI Jakarta.
Seretnya stok beras merupakan imbas dari gagal panen yang terjadi di seluruh daerah sentra produksi beras. Zulkifli menjelaskan, beras di PIBC biasanya dipasok dari daerah-daerah sentra produksi lokal. Namun, kegagalan panen membuat stok yang ada tak mencukupi permintaan pasar.
"Sekarang yang dari daerah itu enggak masuk, walaupun ada masuk, tapi tidak mencukupi. Itu yang mengakibatkan harga beras naik," ujar Zulkifli.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional dari Bank Indonesia pada 21 Februari 2024, harga rata-rata nasional beras medium sebesar Rp 15.600. Angka ini naik 2,63 persen dibandingkan sehari sebelumnya.
Harga beras tertinggi ada di Kalimantan Tengah sebesar Rp 19.250 per kilogram. Disusul Kalimantan Selatan Rp 17.950 per kilogram dan Sumatera Barat Rp 17.000 per kilogram.
Sedangkan harga rata-rata nasional beras premium atau beras kualitas super 1 sebesar Rp 16.950 per kilogram. Angka ini pun naik 2,11 persen dibandingkan sehari sebelumnya. Harga tertinggi ada di Kalimantan Tengah Rp 26.400 per kilogram. Disusul DKI Jakarta Rp 19 ribu per kilogram dan Maluku Utara Rp 18.500 per kilogram.
Pilihan Editor: Gojek Sebut Pesan Viral soal Penodongan Penumpang Whoosh oleh Driver Gocar Hoax