Pembangunan kilang akan mulai dikerjakan pada September dan selesai pada 2011. "Kalau dicampur dengan dimethyl ether 20 persen, harga elpiji akan berkurang 20 persen," ujar Deputi Pemasaran Pertamina Hanung Budya hari ini (24/6) di Jakarta.
Presiden Direktur Arrtu Mega Energie Christoforus Richard mengatakan kapasitas kilang mencapai 1,7 juta ton per tahun. "Tapi kami belum membahas detail dengan Pertamina soal kepemilikan sahamnya," ujarnya.
Perusahaan juga akan membangun pabrik pengolahan dari batu bara ke etanol. "Tapi itu nanti," kata Christoforus. Saat ini pihaknya mendapatkan etanol dengan membeli dari perusahaan lain, seperti Petronas.
Uji coba produk mulai dilakukan 18 Juni hingga September di wilayah Jakarta Utara. "Kami akan menguji ke sekitar 300 rumah tangga dan 150 industri," kata Hanung.
Untuk memakai bahan bakar alternatif ini, tuturnya, harus memakai kompor khusus. "Kompor akan diberikan gratis pada saat uji coba," ujar Hanung. "Kami mau lihat dulu reaksi pasar seperti apa penyerapannya."
Dimethyl ether atau DME merupakan salah satu bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak. Seperti halnya biosolar, DME tergolong bahan alternatif yang dapat diperbarui yang bisa dipakai untuk mesin diesel dan kompor gas sebagai bahan bakar rumah tangga.
Dimethyl ether juga merupakan bahan bakar multisumber sehingga bisa digali dari banyak sumber, di antaranya gas alam, minyak mentah, batu bara, limbah plastik, limbah kertas, limbah pabrik gula, dan biomassa.
SORTA TOBING