TEMPO.CO, Jakarta - Beredar video di media sosial berisi politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang mempertanyakan kinerja Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Dalam video tersebut Ahok mempertanyakan kemampuan kerja bapak anak tersebut.
Dalam video viral itu, mulanya seorang ibu menyampaikan keinginan anggota keluarganya untuk memilih pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran. Ahok kemudian menimpali bahwa adik perempuannya sendiri juga tidak mau memilih capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md yang ia dukung, tetapi justru menjatuhkan pilihan kepada paslon nomor urut 2.
“Terus mereka bilang, Ibu Megawati saja ngajak Prabowo jadi wakil presiden kok (Pemilu 2009). Kenapa kamu sekarang bilang jangan pilih Prabowo?” kata Ahok dalam acara kampanye Ganjar-Mahfud menyambut Imlek yang tidak diketahui lokasinya, seperti yang diunggah akun X (Twitter) @ferrykoto, Selasa, 6 Februari 2024.
Ahok selanjutnya menjelaskan, Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mau mengajak Prabowo menjadi pendampingnya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009, menurut dia, lantaran putri Presiden ke-1 RI Sukarno itu sudah memaafkan kesalahan Prabowo. Kemudian, Ahok mengatakan sejumlah kriteria presiden yang layak dipilih.
“Kita tidak mau pilih orang yang sudah tidak sehat, kita tidak mau pilih orang yang emosional, dan kita tidak mau pilih orang yang tidak terbukti bisa kerja. Ini presiden loh,” ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Ahok khawatir bila Gibran yang berhasil memenangkan Pilpres 2024 bersama Prabowo. Pasalnya, putra sulung Presiden Jokowi itu baru menjabat sebagai Wali Kota Solo selama beberapa tahun.
“Tapi presiden, kalau cuma 2 tahun, karakter teruji kalau ada kekuasaan. Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti kalau Gibran bisa kerja selama jadi wali kota?” ujarnya.
Selain menyinggung kemampuan Gibran, Ahok juga menyebut Jokowi tidak bisa kerja.
“Terus ibu kira, Pak Jokowi bisa kerja? Saya lebih tahu, tapi saya enggak enak ngomong depan umum,” kata eks Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) itu, yang pernah menjadi wakil Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta (2012-2014).
Ahok menuturkan, tidak akan melarang ibu tersebut untuk memilih Prabowo dan Gibran.
“Namun tidak fair (adil) kalau kita pilih presiden bukan berdasarkan kemampuan kerja, gitu aja dasarnya,” ucapnya.
Ahok sebelumnya juga mengkritik praktik pemberian bantuan sosial (bansos) yang tengah digencarkan pemerintahan Jokowi. Dia menyebut bansos hanya dapat ditemui di era kerajaan.
“Bantuan sosial itu hanya ada di zaman kerajaan, ketika rakyat meminta belas kasihan kepada raja. Raja menentukan siapa yang ingin dikasihani,” ujar Ahok saat pidato dalam Deklarasi Ahokers untuk Ganjar-Mahfud di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud di Jakarta Pusat, Minggu, 4 Februari 2024.
Tak hanya itu, Ahok menilai negara Republik Indonesia didirikan untuk menciptakan keadilan sosial, bukan memberi bantuan sosial. Dia menyinggung konsep itu berasal dari proklamator Indonesia, yaitu Bung Karno.
“Negara ini didirikan jelas oleh proklamator untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan untuk mewujudkan bantuan sosial,” kata dia.
Oleh sebab itu, Ahok menyebut dirinya memilih untuk bergabung dengan PDIP untuk memperjuang cita-cita tersebut.
MELYNDA DWI PUSPITA
Pilihan Editor: Basuki Hadimuljono ke Tunisia , Budi Karya Menteri PUPR Ad Interim Dampingi Jokowi Resmikan Tol